Unimus Kukuhkan 33 Dokter Baru pada Angkat Sumpah Periode ke-43

Unimus Kukuhkan 33 Dokter Baru pada Angkat Sumpah Periode ke-43
Unimus Kukuhkan 33 Dokter Baru pada Angkat Sumpah Periode ke-43

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang (FK Unimus) kembali menandai tonggak penting dalam perjalanan pendidikannya. Pada Rabu (1/12/2025), prosesi Angkat Sumpah Dokter Periode ke-43 berlangsung khidmat di Aula lantai 8 Gedung Kuliah Bersama (GKB) II. Sebanyak 33 dokter baru resmi dikukuhkan setelah dinyatakan lulus Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) periode Agustus 2025, sebagaimana tertuang dalam surat Panitia Nasional UKMPPD Nomor 7/PUKMPPD/SKP/09/2025.

Acara ini dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas, termasuk Wakil Rektor I Unimus Budi Santosa, serta Dekan FK Unimus Aisyah Lahdji bersama anggota Senat Fakultas. Turut hadir pula perwakilan IDI Jawa Tengah, IDI Kota Semarang, serta perwakilan Dinas Kesehatan, RSUD Adyatma MPH, dan Rumah Sakit Unimus sebagai wadah pendidikan utama.

Dengan pengukuhan periode ini, FK Unimus kini telah meluluskan 764 dokter sejak angkatan pertama. Sebelumnya, hingga periode ke-42, fakultas ini telah mencetak 731 dokter. Lulusan-lulusan tersebut kini mengabdi di berbagai wilayah Indonesia—mulai dari rumah sakit umum, puskesmas, instansi pemerintah, lembaga pendidikan, hingga fasilitas kesehatan berbasis masyarakat.

Rekor tersebut mencerminkan konsistensi FK Unimus sebagai salah satu institusi yang berkomitmen memperkuat layanan kesehatan nasional melalui pendidikan kedokteran yang bermutu.

Dalam sambutannya, Dekan FK Unimus, Aisyah Lahdji, menyampaikan rasa syukur atas tercapainya momen penting ini. Ia menegaskan bahwa perjalanan para dokter muda untuk sampai di tahap ini bukan sekadar proses akademik, tetapi juga ujian mental dan ketangguhan diri.

“Banyak perjuangan yang dilalui untuk sampai pada titik ini: waktu, tenaga, pikiran, dan biaya. Hari ini adalah bukti bahwa kerja keras kalian terbayar,” ujarnya.

Dekan juga memberikan apresiasi kepada para orang tua, wali mahasiswa, para dosen, tenaga kependidikan, dan seluruh wahana pendidikan yang telah mendampingi perjalanan panjang para mahasiswa. Menurutnya, sumpah dokter adalah janji suci—bukan hanya kepada Tuhan dan profesi, tetapi juga kepada kemanusiaan.

Ia berharap para dokter baru dapat hadir sebagai tenaga kesehatan yang mengutamakan empati, rendah hati, akhlak mulia, dan integritas dalam melayani masyarakat.
“Dokter tidak hanya menghadapi penyakit, tetapi juga rasa takut dan harapan pasien. Teruslah belajar, jaga professionalismu, dan ingat bahwa menolong sesama adalah ibadah,” pesannya.

Wakil Rektor I Unimus, Budi Santosa, turut memberikan pesan motivasi. Ia menyebut momen angkat sumpah ini sebagai pencapaian luar biasa yang tidak semua orang mampu raih.

“Banyak yang bercita-cita menjadi dokter, tetapi tidak banyak yang dapat mewujudkannya. Perjalanan panjang dan penuh tempaan ini telah membentuk kalian menjadi pribadi yang kuat,” ucapnya.

Ia menegaskan bahwa lulusan FK Unimus dikenal menjunjung tinggi etika—baik terhadap diri sendiri, profesi, pasien, maupun sejawat. Nilai itu, menurutnya, adalah modal utama untuk menjaga kepercayaan masyarakat di tengah dinamika dunia kesehatan yang semakin kompleks.

“Kompetensi yang telah kalian miliki harus terus ditingkatkan. Jangan berhenti belajar. Ikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi agar menjadi pribadi yang unggul dan dibutuhkan masyarakat,” tambahnya.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*