Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar terus menunjukkan komitmen dalam menjaga dan memperkuat budaya mutu institusi agar berdaya saing global. Komitmen tersebut dibuktikan dengan pelaksanaan audit eksternal surveilans ISO 21001:2018 tahun kedua, yang berlangsung selama dua hari, Senin–Selasa, 13–14 Oktober 2025.
Audit ini dilaksanakan oleh tim auditor dari TUV Rheinland Jerman, yakni Abdul Mannan Aruli dan Mokhamad Toriq. Kegiatan pembukaan digelar di Balai Sidang Muktamar Lantai 3 Kampus Unismuh Makassar, dihadiri oleh pimpinan universitas, dekan, wakil dekan, ketua program studi, serta jajaran badan, direktorat, dan lembaga di lingkungan kampus.
Kegiatan audit diawali dengan pengajian oleh Wakil Rektor III Unismuh Makassar, Mawardi Pewangi, yang mengangkat tema etos kerja warga Muhammadiyah. Ia menegaskan bahwa salah satu karakter utama warga Muhammadiyah adalah etos kerja tinggi, disiplin, dan produktif.
Mengutip Surat At-Taubah ayat 105, Mawardi menjelaskan bahwa bekerja bukan sekadar aktivitas ekonomi, tetapi ibadah, amanah, dan kehormatan. Etos kerja yang baik harus dilandasi iman dan ketulusan, dengan orientasi pada kemanfaatan bagi sesama.
“Disiplin dan produktivitas adalah bagian dari ibadah. Keduanya memperkuat budaya kerja unggul di lingkungan kampus Unismuh,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor Unismuh Makassar, Abd. Rakhim Nanda, menegaskan bahwa nilai-nilai yang disampaikan dalam pengajian sejalan dengan prinsip ISO.
“Etos kerja, disiplin, dan produktivitas itu sejatinya adalah bagian dari sistem mutu. Kita tidak hanya bicara sertifikasi, tapi membangun budaya mutu yang berakar pada nilai,” katanya.
Ia juga menguraikan sederet capaian penting Unismuh sejak memperoleh sertifikat ISO 21001:2018 pada 2023, antara lain:
- Akreditasi Unggul pada 2024,
- Masuk dalam THE Impact Rankings,
- Tercatat dalam radar THE WUR (Times Higher Education World University Rankings) pada 9 Oktober 2025,
- Serta tengah mempersiapkan diri menuju UI GreenMetric dan QS Asia University Rankings.
“Semua ini adalah langkah menuju universitas yang tertata, terstruktur, dan berdaya saing internasional,” tegasnya.
“ISO adalah bahasa internasional, sebagaimana nilai agama juga bersifat universal. Mutu bukan hanya soal sistem dan standar, tetapi juga soal nilai dan integritas.”
Anggota Badan Pembina Harian (BPH) Unismuh Makassar, Muhammad Syaiful Saleh, menegaskan bahwa keberhasilan audit merupakan hasil dari kerja kolektif seluruh unit di kampus.
“Yang menentukan keberhasilan bukan yang terkuat, tapi yang paling lemah. Minimal semua harus memenuhi standar,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya komitmen bersama dan menutup ruang bagi ketidakseriusan dalam penerapan mutu.
Ketua Badan Penjaminan Mutu (BPM) Unismuh Makassar, Amrullah Mansida, menjelaskan bahwa pada audit pertama tahun 2023, terdapat 59 unit kerja tersertifikasi ISO 21001:2018. Jumlah itu meningkat menjadi 73 unit kerja pada 2024, dan kini menjalani pemantauan untuk memastikan konsistensi penerapan mutu.
Auditor eksternal Abdul Mannan Aruli turut memberikan apresiasi terhadap kemajuan Unismuh.
“ISO adalah story telling, dan setiap tahun Unismuh menulis bab baru dalam perjalanan mutu yang positif. Saya bangga menjadi bagian dari proses ini,” ujarnya.
Be the first to comment