Unismuh Makassar Perkuat Riset dan Pengabdian Berdampak Lewat Klinik Proposal PKM

Unismuh Makassar Perkuat Riset dan Pengabdian Berdampak Lewat Klinik Proposal PKM
Unismuh Makassar Perkuat Riset dan Pengabdian Berdampak Lewat Klinik Proposal PKM

Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh Makassar) terus menegaskan perannya sebagai perguruan tinggi yang tidak hanya produktif secara akademik, tetapi juga relevan dan berdampak bagi masyarakat. Komitmen tersebut diwujudkan melalui penyelenggaraan Workshop Proposal dan Klinik Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang digelar Lembaga Penelitian, Pengembangan, dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M), Kamis (18/12/2025), di Teater I-GIFT Menara Iqra Unismuh Makassar.

Kegiatan ini menjadi ruang strategis bagi dosen untuk memperkuat kualitas riset dan pengabdian, sekaligus menyesuaikan diri dengan arah kebijakan nasional yang semakin menekankan pada riset berbasis dampak (impact-based research). Hadir membuka kegiatan, Wakil Rektor I Bidang Akademik Unismuh Makassar, Andi Sukri Syamsuri, menegaskan bahwa penelitian dan pengabdian merupakan jembatan penting antara ilmu pengetahuan dan kebutuhan riil masyarakat.

“Riset perguruan tinggi tidak cukup berhenti pada publikasi ilmiah. Ilmu harus hadir menjawab persoalan masyarakat, dan di situlah peran dosen menjadi sangat strategis,” ujar Andi Sukri.

Ia menambahkan, standar mutu penelitian dan pengabdian harus melampaui sekadar kepatuhan regulatif. Melalui forum ini, dosen didorong menyusun proposal yang tidak hanya kuat secara akademik, tetapi juga relevan secara sosial dan berdaya saing di tingkat nasional.

Workshop ini menghadirkan pakar pengabdian masyarakat nasional, Bakhrani Rauf, sebagai pemateri utama, serta Amal, pada sesi lanjutan. Dalam paparannya, Bakhrani menekankan bahwa pengabdian kepada masyarakat harus berangkat dari analisis situasi yang konkret dan berbasis kebutuhan nyata.

“Pengabdian masyarakat tidak boleh berangkat dari asumsi. Harus ada mitra yang jelas, masalah yang riil, dan solusi yang tepat. Masyarakat harus diposisikan sebagai mitra, bukan objek,” tegasnya.

Ia juga membagikan pengalaman dalam merancang dan mengelola program pengabdian berkelanjutan, termasuk strategi menghindari kesalahan administratif yang kerap menggugurkan proposal dalam seleksi pendanaan.

Ketua LP3M Unismuh Makassar, Arief Muhsin, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang sebagai klinik proposal, bukan sekadar forum ceramah. Peserta diajak membedah proposal secara langsung, mulai dari substansi hingga detail administratif yang sering luput dari perhatian.

“Banyak proposal gugur bukan karena gagasan lemah, tetapi karena persoalan administratif. Klinik ini menjadi ruang belajar agar dosen lebih teliti dan siap bersaing,” kata Arief.

LP3M, lanjutnya, menargetkan peningkatan jumlah proposal pengabdian masyarakat Unismuh Makassar yang lolos pendanaan nasional, seiring dengan penguatan budaya riset dan pengabdian yang berorientasi dampak.

Melalui workshop dan klinik ini, Unismuh Makassar berharap dosen semakin siap menyusun proposal penelitian dan pengabdian yang unggul, relevan, dan berdampak, sejalan dengan arah kebijakan nasional serta peran perguruan tinggi sebagai agen perubahan sosial.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*