Upaya FKIK Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar untuk membuka Program Magister Biomedical Science memasuki tahap strategis. Fakultas tersebut melakukan international benchmarking ke Faculty of Medicine and Health Sciences (FPSK) Universiti Sains Islam Malaysia (USIM), di Kampus Nilai, Negeri Sembilan, pada 24 November 2025. Kegiatan ini menjadi pijakan penting sebelum program magister tersebut mulai diproses pada tahun akademik mendatang.
Rombongan FKIK Unismuh yang terdiri dari 15 dosen, termasuk Wakil Dekan I Bidang Akademik, Andi Weri Sompa, serta Koordinator Pascasarjana FKIK, Ami Febriza Achmad, diterima langsung oleh pimpinan FPSK USIM.
Pertemuan kedua institusi fokus pada penyelarasan kurikulum, standar akademik, serta model pembelajaran berbasis riset untuk penguatan pendidikan biomedis. Ami Febriza menegaskan bahwa benchmarking ini menjadi tolok ukur utama dalam finalisasi kurikulum magister yang sedang disusun.
“Kami ingin memastikan program magister yang dirancang memenuhi standar internasional dan selaras dengan kebutuhan riset biomedis saat ini,” ujarnya.
Menurutnya, pengalaman panjang USIM dalam menyelenggarakan pendidikan pascasarjana berbasis laboratorium dan metode penelitian modern menjadi rujukan penting bagi FKIK Unismuh.
Selain penyelarasan akademik, benchmarking juga menyoroti aspek tata kelola program. Andi Weri menjelaskan bahwa sistem penjaminan mutu dan manajemen pendidikan pascasarjana di USIM memberi banyak pelajaran untuk Unismuh.
“Kami melihat praktik baik dalam kendali mutu dan tata kelola akademik yang sangat memungkinkan untuk diadaptasi pada program magister yang akan dibuka,” terangnya.
Referensi tersebut dinilai penting untuk memastikan bahwa pengelolaan akademik FKIK Unismuh nantinya memiliki standar yang kuat dan terukur.
Agenda benchmarking juga mencakup peninjauan fasilitas riset biomedis USIM, mulai dari laboratorium kultur sel, biologi molekuler, hingga instrumen analitik klinis. Delegasi FKIK Unismuh turut mengobservasi ruang-ruang pembelajaran seperti learning center, ruang kuliah, Clinical Skill Lab (CSL), dan ruang OSCE yang menjadi tulang punggung pembelajaran klinis mahasiswa.
Pengamatan ini memberi gambaran menyeluruh mengenai kesiapan infrastruktur riset dan pembelajaran yang menjadi standar internasional.
Kedua pihak sepakat untuk menindaklanjuti hasil benchmarking melalui penyusunan kurikulum bersama, pelatihan laboratorium, serta peluang publikasi dan riset kolaboratif. Pertemuan diakhiri dengan penandatanganan komitmen awal kerja sama (MoA) antara FKIK Unismuh dan FPSK USIM, disaksikan langsung oleh Rector USIM dan Dekan FPSK.
Melalui kegiatan benchmarking ini, FKIK Unismuh berharap persiapan pembukaan Program Magister Biomedical Science memiliki fondasi akademik, infrastruktur riset, serta jaringan kolaborasi internasional yang kuat—khususnya dengan institusi terkemuka di kawasan Asia Tenggara.
Be the first to comment