
Tim Dosen Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung (Unmuh Babel) menyelenggarakan pemberdayaan siswa yang bertempat di SD Negeri 52 Pangkalpinang. Kegiatan pemberdayaan ini dilaksanakan sebanyak 16 pertemuan, dimulai sejak 30 Agustus 2024 hingga 18 Oktober 2024.
Pemberdayaan ini memiliki beberapa tujuan utama, yakni meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa tentang konservasi lingkungan serta menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga ekosistem di sekitar mereka.
Peserta pengabdian ini merupakan siswa kelas 5 SD Negeri 52 Pangkalpinang, dengan rincian: 15 siswa kelas 5A dan 15 siswa kelas 5B (total 30 siswa). Tim Dosen Unmuh Babel yang menginisiasi pemberdayaan ini adalah Randi Syafutra (ketua tim), Sisi Pitriyana dan Zakia Ayu Lestari (anggota tim), serta dibantu oleh Dinasti, Elvina Salsabila Putri, dan Indriani (mahasiswa Unmuh Babel).
Pemberdayaan ini didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (DRTPM), dalam bentuk Hibah Program Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) Kompetitif Nasional Tahun 2024, Skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM), dengan Nomor Kontrak: 073/MOU/LPPM/IV/F/2024.
Ketua tim dosen pengabdian ini menyatakan pentingnya edukasi lingkungan sejak dini. “Kami melihat pentingnya mengedukasi siswa sejak dini mengenai konservasi lingkungan, terutama di tengah perubahan iklim yang semakin nyata. Anak-anak harus diajarkan bahwa mereka bisa menjadi agen perubahan,” ujarnya.
Salah satu kegiatan utama dalam pemberdayaan ini adalah praktik langsung di lapangan. Siswa diajarkan cara memilah sampah dengan benar dan menanam bibit pohon di lingkungan sekolah. adanya Praktik semacam ini menjadikan siswa tidak hanya belajar secara teori, tetapi juga merasakan dampak nyata dari tindakan mereka dalam menjaga lingkungan.
Selain aspek konservasi, pemberdayaan ini juga memperkenalkan konsep ecopreneurship kepada siswa. Ecopreneurship merupakan gabungan antara kesadaran lingkungan dengan kewirausahaan. Para siswa diajarkan untuk menciptakan solusi lingkungan yang juga dapat mendatangkan manfaat ekonomi.
“Anak-anak diajari membuat produk dari sampah organik seperti eco enzim, dan barang-barang daur ulang lainnya, seperti tas dari plastik bekas serta sabun dari minyak jelantah. Harapan kami, mereka bisa melihat peluang dalam memanfaatkan limbah menjadi produk bernilai ekonomis,” jelas Sisi Pitriyana.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif siswa dalam aksi-aksi lingkungan. Salah satu kegiatan menarik adalah pemberian tanaman hias sukulen yang ditempatkan di ruang kelas.
“Kami ingin anak-anak merasa bertanggung jawab dalam merawat lingkungan mereka, mulai dari hal kecil seperti merawat tanaman hias di kelas,” ungkap Zakia Ayu Lestari.
Dengan kegiatan-kegiatan yang bervariasi, pemberdayaan ini diharapkan dapat menciptakan perubahan positif, baik di dalam diri siswa maupun di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitar.
Kepala SD Negeri 52 Pangkalpinang, Ibu Susana, menyambut baik pemberdayaan ini. Menurutnya, pemberdayaan ini sangat membantu meningkatkan pemahaman siswa tentang lingkungan sekaligus mengajarkan keterampilan yang bermanfaat di masa depan.
“Kami sangat berterima kasih kepada Unmuh Babel yang telah memilih sekolah kami sebagai tempat pelaksanaan pemberdayaan ini. Siswa kami sangat antusias dalam mengikuti setiap kegiatan,” tutur Ibu Susana.
Dengan adanya pemberdayaan ini, diharapkan para siswa tidak hanya menjadi lebih peduli terhadap lingkungan, tetapi juga mampu mengembangkan potensi kewirausahaan yang berkelanjutan.
“Kami berharap siswa dapat tumbuh menjadi generasi yang peduli lingkungan, inovatif, dan mampu menghadapi tantangan masa depan dengan solusi-solusi yang ramah lingkungan,” tutup Randi Syafutra.
Be the first to comment