
Prestasi gemilang kembali diraih mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kali ini, tiga mahasiswa UMM mewakili Indonesia dan berhasil meraih emas dalam ajang internasional ASEAN University Games (AUG) cabang olahraga Pencak Silat di gedung DOME Kampus Putih UMM, Rabu (03/07/2024).
Sebagaimana yang diketahui, Indonesia mendapat kehormatan menjadi tuan rumah Asean University Games. Ajang olahraga antar mahasiswa paling prestisius di Asia Tenggara ini dilaksanakan dari 25 Juni sampai 6 Juli 2024 bertempat Provinsi Jawa Timur, salah satunya di UMM Dome sebagai venue Pencak Silat.
Dalam ajang kali ini Muhammadiyah menyumbang sepuluh atlet dalam cabang pencak silat. Melalui Tapak Suci Putera Muhammadiyah, tiga diantaranya berasal dari UMM yang berhasil meraih emas, mereka yang juga anggota Tapak Suci UMM berhasil mengalahkan perwakilan dari negara lain, tepatnya di kategori seni Pencak Silat beregu putri.
Ketiga atlet tersebut ialah Qonit Fildza Maizura, Shelsa Odilia Rachman serta Wita Carissa Amelia. Mereka mengaku sudah menyiapkan berbagai hal sejak berbulan-bulan lalu, utamanya latihan. Bahkan mereka tidak libur satu hari pun untuk berlatih sebulan belakangan. “Tentu sangat sibuk dan hectic sekali. Sebulan belakangan kami melatih seni dan teknik yang akan ditampilkan. Bahkan seminggu sebelum bertanding, kami menjadwalkan latihan dua kali satu hari dan ini cukup melelahkan. Alhamdulillah mendapat ganjaran dan hasil yang baik, yakni medali emas di AUG,” kata Qonit.
Meski melelahkan, mereka mengaku bersemangat karena bertemu dengan atlet perwakilan Indonesia kain seminggu sebelum berkompetisi. Sehingga bisa saling berdiskusi dan evaluasi. Selain itu, Qonit juga bersyukur bisa bersaing dengan anak muda lain se-ASEAN di AUG. Dengan begitu ia dan tim bisa mengetahui wawasan dan teknik baru yang ditampilkan negara lain.
Tak lupa, atlet Tapak Suci lain yang mengikuti ajang tersebut antara lain; Ainu Lensa Salam (Universitas Muhammadiyah Purwokerto), Ginting Baharudin Putra (Universitas Muhammadiyah Surakarta), Wildan Nur Faiz (Universitas Muhammadiyah Semarang), Devi Apriliana (Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur), Fitri Mawarni (Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur), Bagus Akhsanu Amalan (Institut Teknologi dan Sains Mandala Jember), dan Nadia Romadona (Universitas Negeri Jakarta). [ ]mzy
Be the first to comment