
Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menunjukkan kiprahnya dalam dunia riset dan inovasi. UMS baru saja menerima kunjungan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie. Kunjungan ini menjadi momentum penting bagi UMS untuk memperkuat peran akademisi dalam mengembangkan riset yang berdampak langsung bagi masyarakat.
Rektor UMS, Sofyan Anif, menegaskan bahwa kehadiran Stella di kampusnya merupakan wujud dukungan pemerintah terhadap upaya hilirisasi riset. “Sebagai perguruan tinggi, kami ingin memastikan bahwa hasil riset dapat dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat. Ibu Wamen telah memiliki program strategis dalam hilirisasi riset yang sangat relevan dengan misi kami,” ungkapnya dalam pertemuan di Ruang Sidang BPH, Gedung Induk Siti Walidah, UMS, pada Sabtu (8/2).
Salah satu agenda utama dalam pertemuan ini adalah presentasi produk inovatif UMS yang dilakukan oleh tim peneliti dari Lembaga Riset dan Inovasi (LRI) UMS. Ketua LRI UMS, Sri Sunarjono, menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2025, UMS telah menghasilkan 30 inovasi unggulan, terdiri dari 23 produk di bidang pangan dan 7 produk di sektor energi.
Beberapa inovasi yang menarik perhatian Stella di antaranya Cookies Tepung Biji Nangka, Beras Kuning Analog, serta Enteral Substitusi Ikan Tongkol. Produk-produk ini dinilai memiliki potensi besar dalam mendukung program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sedang digagas pemerintah.
Kun Harismah, salah satu peneliti UMS, menjelaskan bahwa Cookies Tepung Biji Nangka memiliki manfaat gizi tinggi dan dapat menjadi solusi untuk ketahanan pangan di Indonesia. “Produk ini tidak hanya bernutrisi tinggi, tetapi juga berbasis bahan pangan lokal, sehingga mendukung kemandirian pangan nasional,” jelasnya. Hal ini diperkuat oleh pemaparan peneliti lain, Sudrajah Warajati Kisnawaty. Ia enyoroti bagaimana inovasi pangan ini dapat membantu meningkatkan status gizi balita.
Menanggapi presentasi tersebut, Stella Christie mengapresiasi inovasi para peneliti UMS dan melihat keterkaitan yang erat antara hasil riset ini dengan program pemerintah. Ia menekankan perlunya sistem yang dapat menjembatani antara peneliti dan pihak yang membutuhkan inovasi tersebut. “Kami sedang merancang platform digital agar seluruh hasil riset dapat lebih mudah diakses dan dimanfaatkan oleh masyarakat luas,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Stella menegaskan komitmen pemerintah dalam menghilirisasi riset-riset dari perguruan tinggi. “Kami ingin memastikan bahwa inovasi yang luar biasa ini tidak berhenti di laboratorium. Tetapi benar-benar diterapkan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” pungkasnya.
Kunjungan ini membuka peluang bagi UMS untuk semakin aktif dalam mengembangkan riset yang aplikatif dan berdaya guna. Dengan adanya sinergi antara perguruan tinggi dan pemerintah, diharapkan inovasi-inovasi dari kampus dapat memberikan dampak positif. Baik bagi ketahanan pangan dan kemandirian energi Indonesia di masa depan. []ic
Be the first to comment