“Dahulu masyarakat sempat memandang sebelah mata pada UM Purwokerto. Namun, pada tahun 2000, perkembangan kami semakin menggeliat”. Begitu papar Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Dr H Jebul Suroso SKp Ns MKep dikutip melalui buku Mengelola Perubahan Jalan Sukses Pemimpin Perguruan Tinggi. Ia melanjutkan, pandangan masyarakat mulai pudar saat melihat perkembangan UMP yang semakin progresif. Terlebih pada tahun 2007 jumlah mahasiswa mencapai 4000 mahasiswa. Saat memasuki 2018, jumlah mahasiswa tembus hingga 13 ribu. “Alhamdulillah jumlah mahasiswa baru pada lima tahun terakhir juga terus meningkat. Khususnya pada tahun 2021-2022 yang mengalami peningkatan yang signifikan,” papar Dr Jebul. Tidak hanya mahasiswa luar daerah, UMP juga giat menjaring mahasiswa asing. Upaya ini juga dibarengi dengan perbaikan pada kualitas SDM, serta fasilitas belajar mengajar yang UMP berikan. Hal ini terlihat dari jumlah program studi UMP yang unggul, A, dan baik sekali mencapai 70 persen.
Satu Di Antara Kampus Terbaik se-Asean
UMP berhasil menjadi salah satu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terbaik se-Asean tahun 2023. Kampus yang terletak di Banyumas ini menempati urutan ke-27 dari 29 perguruan tinggi swasta terbaik se-Asia Tenggara. Dari total PTS tersebut, dua kampus Muhammadiyah berhasil lolos dan masuk pada kategori terbaik se-Asean. Kedua kampus tersebut yakni UMP dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Pemeringkatan ini dilakukan oleh AppliedHE yang merupakan sebuah organisasi yang berpusat di Singapura. Capaian pemeringkatan oleh UMP rupanya memang menjadi capaian yang ditargetkan. Prestasi tersebut bagi Dr Jebul tentu harus dibarengi dengan kegigihan, kesungguhan, dan visi ke depan untuk menjadikan UMP yang unggul dan berkemajuan. “Capaian ini tidak lain adalah hasil kerja sama sivitas akademika UMP,” begitu paparnya. Pemeringkatan ini merupakan satu dari berbagai pemeringkatan yang dicapai UMP. Dalam beberapa pemeringkatan perguruan tinggi di Jawa Tengah bagian barat, UMP berada di posisi teratas.
Miliki Gedung Tertinggi di Purwokerto
Hal lain yang diperhatikan masyarakat mengenai kemajuan sebuah universitas yakni pandangan masyarakat mengenai keadaan kampus. Aspek ini pula yang menjadi fokus utama Dr Jebul. Terlebih masyarakat Banyumas dan sekitarnya masih percaya bahwa kemegahan kampus dapat menjadi salah satu parameter kualitas perguruan tinggi. “Maka UMP melakukan pembangunan gedung yang cukup masif,” tambahnya. Alhasil, saat ini UMP memiliki gedung 10 lantai dan menjadi gedung tertinggi di Purwokerto. Prof Haedar Nashir turut memberikan apresiasi atas berdirinya gedung UMP Tower pada 2021 lalu. “Gedung ini merupakan gedung tertinggi di Purwokerto. Karena itu, dengan rasa syukur dan penuh kebanggaan. Gedung ini tentu melengkapi seluruh sarana dan prasarana UM Purwokerto untuk menyelenggarakan Pendidikan Tinggi Muhammadiyah yang berkualitas dan memberikan layanan terbaik bagi masyarakat,” jelasnya. Selain penyediaan gedung, UMP juga turut memberikan fasilitas yang mumpuni guna mendorong pembelajaran mahasiswa secara maksimal. Penyediaan fasilitas diantaranya ruang kelas yang berkelas, laboratorium, lahan praktik, lab school, dosen dan laboran yang baik. UMP juga menyediakan platform pembelajaran online dengan learning management system berupa on class, untuk menciptakan pembelajaran mahasiswa yang kekinian.
Tiga Ciri Khas dari UMP
Lantas, apa yang menjadi pembeda UMP dengan kampus yang lain? begitu tanya kami saat melakukan wawancara. Dengan lugas Dr Jebul Suroso mengungkapkan ada tiga hal yang menjadi ciri khas UMP yakni (1) kampus peneliti dunia dengan melahirkan berbagai penelitian kelas Internasional, terbaru ada Susanti lewat start-up yang dia dirikan, PathGen Diagnostik Teknologi, sedang mengembangkan produk tes genetik untuk pasien kanker usus dengan biaya terjangkau. Kegiatan tersebut didanai oleh Islamic Development Bank. (2) Menjadi satu-satunya kampus yang memberikan ruang terbuka untuk ratusan pedagang UMKM #UMPKampus UMKM dan di bulan Ramadan ada pasar Ramadan UMKM setiap harinya. (3) Satu-satunya kampus yang mampu merubah tempat kumuh yang dalam catatan sejarah Pemda sudah tidak mampu merubah yang berisikan kaum duafa (PSK, Pengamen, Anak terlantar). Saat ini di kelola dengan pusat studi dakwah komunitas kampong sri rahayu.
Giat Branding Internasionalisasi
Selain meningkatkan sarana prasarana, mendorong kualitas SDM, dan akademik, langkah berikutnya yakni internasionalisasi. Hal ini menjadi fokus utama sejak Dr Jebul belum menjadi Rektor dan masih menjabat sebagai Wakil Rektor. “Saya tahu bahwa Kota Purwokerto berada di tempat yang terpencil dan pejabat pemerintah jarang datang kesini,” begitu ungkapnya. Tantangan tersebut lantas membuahkan aksi untuk memperluas kerja sama internasional. Upaya ini diawali dengan niat yang sangat pragmatis untuk publikasi. Salah satu strateginya yakni membangun citra bahwa UMP harus memiliki koneksi dengan dunia internasional. Mahasiswa dikirimkan ke luar negeri. Begitupun juga dosen. Tidak hanya itu, UMP juga membuka peluang bagi mahasiswa luar negeri yang ingin melanjutkan perkuliahan. Beberapa mahasiswa yang melanjutkan kuliah di UMP dengan beasiswa dan ada yang biaya sendiri. UMP telah mempersiapkan mahasiswa internasional sebelum dimulainya perkuliahan. Alhasil, internasionalisasi berhasil meningkatkan minat masyarakat untuk kuliah di UMP dan menempatkan UMP sebagai kampus yang berkelas internasional. “Branding inilah yang terus kami kuatkan,” paparnya dengan tegas. Sejak tahun 2014 hingga saat ini, UMP gencar mengirimkan mahasiswa dan dosennya untuk mencari pengalaman di luar negeri. Ikhtiar yang dilakukan berhasil merubah pandangan masyarakat yang dahulunya memandang UMP dengan sebelah mata menjadi kampus yang berkelas dunia. “Hal ini menjadi salah satu ikhtiar kami untuk mewujudkan cita-cita UMP sebagai World Class University,” pungkasnya. []APR
Be the first to comment