UM Aceh: Cetak Lulusan dengan Integritas, Intelektualitas, dan Moral

Universitas Muhammadiyah Aceh (Unmuha) diresmikan pada tanggal 11 Maret 1987 dan merupakan pengembangan dari Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Muhammadiyah Banda Aceh yang didirikan pada tahun 1969. Moto Unmuha adalah “intelektualitas dan moralitas”. Hal ini terbukti hingga saat ini di mana Unmuha merupakan salah satu perguruan tinggi swasta terbaik di Kota Banda Aceh, Aceh. Tim Redaksi Warta PTM berkesempatan untuk mewawancarai Rektor Unmuha, Dr H Aslam Nur MA mengenai perkembangan Unmuha.  

Terus Prioritaskan Peningkatan Pendidikan

Disampaikan oleh Dr Aslam, saat ini UM Aceh memiliki tujuh fakultas dan delapan belas program studi, yang terbagi atas dua prodi jenjang D-III, lima belas prodi jenjang S-1, dan satu prodi jenjang S-2. Jumlah fakultas dan prodi tersebut didukung oleh tenaga pendidik yang terus bertambah dan menerima peningkatan kapasitas. Saat ini, jumlah dosen UM Aceh sebanyak 220 orang dengan kualifikasi pendidikan S-3 sebanyak 37 orang dan pendidikan S-2 sebanyak 183 orang. “Dari jabatan fungsional dosen sendiri, Unmuha memiliki 1 guru besar, 4 lektor kepala, 83 lektor, 83 asisten ahli, 49 tenaga pengajar, 74 dosen bersertifikasi, dan 38 dosen yang sedang melanjutkan pendidikan ke jenjang S-3,” jelas Dr Aslam.

Sayangnya, ketika pandemi Covid-19 melanda dunia, jumlah mahasiswa baru yang berkurang menjadi momok bagi perguruan tinggi di Indonesia, tidak terkecuali Unmuha. Biasanya, sebelum Covid-19, Unmuha dapat menerima mahasiswa baru rata-rata 1.500 orang. “Akan tetapi, ketika Covid-19, jumlah mahasiswa baru menurun hingga 50%,” ujar Dr Aslam. 

Meskipun demikian, pengurangan jumlah mahasiswa baru tidak menyurutkan semangat Unmuha dalam memprioritaskan peningkatan pendidikan. Hal ini dibuktikan dengan prestasi-prestasi yang diraih oleh para mahasiswa Unmuha ketika tahun 2020 saat pandemi melanda. Beberapa prestasi tersebut di antaranya kesempatan short course YSEALI ke East-West Center, Hawaii, Amerika Serikat oleh mahasiswa prodi Bahasa Inggris, Ruzi Azwar; Top 11–22 dalam Lomba Pengusaha Kampus 2020 dalam ASEAN Leadership Learning Exchange oleh mahasiswa prodi Psikologi; dan finalis tingkat nasional pada National University Debate Championship (NUDC) oleh Kemendikbud Ristek RI oleh mahasiswa prodi Bahasa Inggris, Elysa Putri Aufari dan mahasiswa prodi FKM, Debbyta Zahratul Idami. 

“Bahkan, ada juga prestasi yang diraih oleh Unmuha sebagai institusi di tahun-tahun tersebut. Di antaranya, pemerolehan akreditasi B atas Perpustakaan Unmuha dari Lembaga Akreditasi Perpustakaan Nasional RI dan penghargaan sebagai Peringkat 1 PTS Terbaik di Aceh Kategori Universitas oleh LLDikti Wilayah XIII Aceh,” tambah Dr Aslam. Capaian-capaian ini berbuah manis ketika Covid-19 telah dinyatakan surut, sebab penerimaan jumlah mahasiswa baru di Unmuha terbukti meningkat. Bahkan, pada tahun 2022 saja, Unmuha menerima mahasiswa baru sebanyak 1.100 orang.

Berikan Bukti dengan Prestasi

Peringkat perguruan tinggi swasta terbaik Unmuha diraih kembali setahun setelahnya sebagai Peringkat 1 PTS Terbaik se-Aceh oleh Webometrics. Hal ini didukung oleh capaian-capaian yang diraih program-program studi di Unmuha, yakni Akuntansi dan Psikologi misalnya, yang meraih Hibah Program Kerja Sama Kurikulum dan Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka dari Kemendikbud Ristek.   

Prestasi yang dicapai oleh Unmuha tidak hanya berkenaan dengan mahasiswa dan institusi, tetapi juga alumni dan dosen. Alumni Unmuha sendiri rata-rata memperoleh pekerjaan dengan enam bulan masa tunggu. “Banyak yang menjadi alumni membanggakan dan berkualitas, baik di tingkat nasional maupun internasional,” jelas Dr Aslam. Sementara itu, para dosen di Unmuha juga memiliki prestasi di tingkat nasional dan internasional. Meutia Zahara PhD dan Prof Asnawi Abdullah berturut-turut merupakan Pemenang ke-1 Dosen Terbaik Kategori Sains Teknologi dan Pemenang ke-1 Dosen dengan Sinta Terbanyak oleh LLDikti Wilayah XIII Aceh. 

Prestasi Unmuha terus bertambah usai pandemi. Pada akhir tahun 2022, Unmuha memperoleh Juara I sebagai Kampus Swasta Terbaik di Aceh, Juara I Humas Terbaik PTS  se-Aceh, Juara II Pelaksana Kampus Merdeka Terbaik, Juara II Website Terbaik, Juara II Dosen Berprestasi Bidang Sosial dan Humaniora, Juara III Dosen Berprestasi Bidang Sains dan Teknologi, dan Juara III Kinerja Kerja Sama Terbaik. “Unmuha terus meningkatkan diri dengan harapan ini menjadi motivasi bagi mahasiswa. Unmuha percaya bahwa mahasiswa perlu dibimbing dan difasilitasi untuk ikut lomba agar kepercayaan diri mereka meningkat,” ujar Dr Aslam.

Capaian-capaian yang diraih oleh Unmuha tidak berangkat dari nol. Prestasi tersebut merupakan hasil baik dari upaya Unmuha dalam memperbaiki struktur organisasi, fasilitas kampus, hingga pemaksimalan mitra demi terus mendukung pembelajaran dan aktivitas mahasiswa dan dosen secara maksimal. “Unmuha memanfaatkan jaringan KAUM-Aceh, asosiasi program studi perguruan tinggi Muhammadiyah se-Indonesia, dan kerja sama dengan mitra untuk upgrading skills, mempermudah penelitian dosen, dan meningkatkan akreditasi,” tambahnya. Dilanjutkan oleh Dr Aslam, perombakan struktur organisasi dilakukan untuk memastikan good university governance (GUG) dapat terwujud. “RIP (Rencana Induk Pengembangan) Unmuha juga perlu dipastikan agar digunakan sebagai acuan di tingkat unit dengan mengundang narasumber dan melakukan pendampingan dari asosiasi program studi PTMA,” ujarnya.

Bersiasat Atasi Tiap Tantangan

Salah satu tantangan bagi perguruan tinggi swasta terhadap penilaian publik adalah stereotip dari masyarakat yang membandingkan dengan kualitas universitas negeri, termasuk Unmuha. Oleh karenanya, tim promosi Unmuha terus melakukan roadshow ke sekolah-sekolah SMA sederajat di Aceh, mengoptimalkan jejaring alumni, dan memanfaatkan media sosial untuk menyampaikan seluruh informasi mengenai kualitas Unmuha kepada calon mahasiswa. “Roadshow juga kami lakukan ke radio-radio di Banda Aceh, event pemerintah, event swasta, hingga event persyarikatan. Unmuha juga memasang baliho di tempat-tempat yang strategis di Aceh,” sebut Dr Aslam.

Tantangan lainnya dari Unmuha adalah sedikitnya lowongan pekerjaan dan kesempatan perkembangan dosen di Aceh. Oleh karenanya, Unmuha mengatasi hal ini dengan menandatangani nota-nota kesepahaman dengan mitra, seperti 180 MoU (memorandum of understanding) di dalam negeri, 20 MoU di luar negeri, 13 MoA (memorandum of agreement) di dalam negeri, 31 MoA di luar negeri, 3 IA (implementation arrangement) di dalam negeri dan 31 IA di luar negeri. “Kami bekerja sama dengan Taiwan Education Center (TEC), Universiti Malaysia Perlis, hingga CABNEI Erasmus Norwegia,” papar Dr Aslam. 

Ke depannya Unmuha berharap untuk dapat terus mengembangkan kualitas sumber daya manusia; menciptakan SDM profesional bagi masyarakat, instansi pemerintah maupun swasta, dan industri; mewujudkan lembaga pengkajian dan AIK; menghasilkan lulusan dengan integritas dan intelektualitas; terus menjalin kerja sama dan jaringan kemitraan; membentuk tata kelola yang dalam melayani para pelanggan atau stakeholders; menciptakan hasil penelitian dan karya ilmiah yang bermanfaat; hingga mengimplementasikan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka pengembangan pemahaman tentang keislaman. “Pada pokoknya, Unmuha hendak menciptakan pendidikan yang bermutu dalam melahirkan lulusan yang profesional, bermoral, dan Islami dalam pengembangan catur dharma perguruan tinggi Unmuha,” tutup Dr Aslam. [] RAS

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*