Tim LLC FH UAD Raih Empat Penghargaan Nasional Lewat Inovasi Aplikasi Perlindungan Whistleblower

Tim LLC FH UAD Raih Empat Penghargaan Nasional Lewat Inovasi Aplikasi Perlindungan Whistleblower
Tim LLC FH UAD Raih Empat Penghargaan Nasional Lewat Inovasi Aplikasi Perlindungan Whistleblower (Foto. Salsya)

Tim Lantern Law Community (LLC) Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan (FH UAD) kembali menorehkan prestasi di kancah nasional. Melalui gagasan inovatif bertajuk JustiTech, mereka berhasil memboyong empat penghargaan sekaligus dalam ajang National Essay Competition 2025 yang digelar pada 19–20 Juli 2025 oleh STIMATA Malang, Prisma, dan Idea Creative.

Tim LLC FH UAD yang terdiri atas lima mahasiswa, Tia Permatasari, Bagas Rifai Nur Hidayat, Cikal Bunga Bangsa, Estria Rahmawati, dan Shela Adesti Sofyanta, berhasil meraih Juara III Umum, Gold Medal, Favorite Poster, dan The Most Favorite Poster.

Karya mereka, JustiTech: Aplikasi Perlindungan Whistleblower Digital untuk Mendorong Pelaporan Kasus Kekerasan Seksual, dirancang untuk menjawab tantangan krusial dalam sistem pelaporan kekerasan seksual. Menurut Tia Permatasari, keterlambatan atau bahkan ketidakterlaksanaan pelaporan sering kali dipicu rasa malu dan takut terhadap stigma sosial.

“Berdasarkan data, penggunaan aplikasi pelaporan digital terbukti mampu meningkatkan angka pelaporan kekerasan seksual hingga 40% dibandingkan metode konvensional,” jelas Tia. “Kami berharap JustiTech menjadi solusi digital yang aman dan terintegrasi, tidak hanya mempermudah pelaporan tapi juga menjaga kerahasiaan identitas korban.”

Inovasi Berbasis Teknologi dan Kepekaan Sosial

JustiTech hadir sebagai platform digital yang memungkinkan korban atau pelapor melakukan pengaduan secara aman hanya dengan perangkat elektronik seperti ponsel. Keunggulan aplikasi ini terletak pada sistem keamanan berlapis berbasis smart contract dan blockchain, yang memastikan data pribadi pengguna tetap terlindungi.

Tak hanya itu, JustiTech juga dilengkapi dengan fitur konsultasi psikologis serta akses pendampingan hukum, agar korban tidak merasa sendirian dalam proses pemulihan maupun saat ingin melanjutkan kasus ke ranah hukum.

“Bukan sekadar teknologi, JustiTech adalah bentuk kepedulian kami terhadap korban yang selama ini merasa terisolasi. Aplikasi ini kami rancang agar menjadi tempat aman bagi para penyintas,” tambah Tia.

Keberhasilan Tim LLC FH UAD ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi civitas akademika, tetapi juga memperlihatkan bahwa inovasi di bidang hukum dapat hadir dalam bentuk teknologi digital yang konkret dan relevan. Tim berharap karya ini dapat terus dikembangkan hingga menjadi produk nyata yang bisa diakses masyarakat luas, terutama para penyintas kekerasan seksual.

Lebih dari sekadar lomba, prestasi ini menjadi pemantik semangat bagi mahasiswa untuk berkontribusi langsung pada perubahan sosial, sekaligus menunjukkan bahwa keilmuan hukum dapat bersinergi dengan teknologi demi menciptakan keadilan yang lebih inklusif.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*