Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) tengah berada pada titik penentu antara stagnansi dan transformasi besar. Kondisi ini terungkap dalam pemaparan Moh. Mudzakkir, S.Sos., M.A., Ph.D., Wakil Sekretaris Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, pada Rapat Kerja UMG Tahun Ajaran 2025–2026, Jumat (8/8).
Dalam materi bertema “Universitas Muhammadiyah Gresik Menatap Masa Depan (Dalam Perspektif Future Studies)”, Dr. Mudzakkir menyampaikan hasil refleksi dan survei internal kepada pimpinan unit dan dosen. Data tersebut menempatkan UMG di antara kuadran II dan IV, memiliki potensi berkembang, namun membutuhkan dorongan kebijakan strategis serta kepemimpinan yang lebih tajam.
“UMG sedang berada pada fase kritis. Kita bisa terjebak dalam stagnansi, atau justru melompat menuju transformasi besar,” tegasnya.
Survei internal menunjukkan beberapa persoalan mendasar yang harus dibenahi UMG untuk melaju lebih cepat, antara lain:
- SDM: Kualitas dan jumlah dosen serta tenaga kependidikan belum ideal.
- Digitalisasi: Layanan akademik dan administrasi belum sepenuhnya terintegrasi.
- Budaya Akademik: Riset, mutu internal, dan publikasi ilmiah masih lemah.
- Nilai AIK: Belum terinternalisasi secara menyeluruh dalam sistem akademik dan tata kelola.
- Daya Saing: Mahasiswa dan citra publik masih perlu diperkuat.
Tanpa langkah strategis, kondisi ini berisiko menahan laju transformasi di tengah tuntutan perubahan pendidikan tinggi yang semakin kompleks.
Future Studies: Merancang Masa Depan, Bukan Menunggunya
Dr. Mudzakkir mengajak UMG mengadopsi pendekatan Future Studies melalui tiga metode utama:
- Causal Layered Analysis (CLA) – Menggali akar permasalahan secara mendalam.
- Scenario Method – Menyusun berbagai kemungkinan masa depan (possible, plausible, preferred future).
- Trend Mapping – Memetakan tren global, peluang, dan tantangan.
Pendekatan ini dinilai mampu membantu kampus membangun kesadaran kolektif, merancang arah perubahan, dan mengelola ketidakpastian dengan landasan nilai serta visi jangka panjang.
“Masa depan tidak untuk ditunggu, tapi dirancang dan diarahkan,” ujarnya, disambut tepuk tangan peserta.
Rektor UMG menyambut positif paparan ini. Menurutnya, masukan strategis dari para ahli menjadi modal penting untuk merumuskan kebijakan pengembangan kampus.
“Kita ingin UMG menjadi universitas unggul, adaptif terhadap perkembangan zaman, dan memiliki daya saing nasional maupun internasional,” ungkapnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, UMG telah melakukan sejumlah langkah pembaruan, seperti penguatan kurikulum, peningkatan kompetensi dosen, dan pengembangan kerja sama internasional.
Setiap lulusan diharapkan tidak hanya berilmu, tetapi juga berakhlak mulia, berjiwa pemimpin, dan siap mengabdi untuk kemajuan bangsa serta peradaban.
Be the first to comment