
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Komisariat Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menggelar Masa Ta’aruf Mahasiswa (Mastama) 2025 di Ruang Nyai Walidah, GKB 3 Kampus 1 Umsida, Minggu (28/9). Kegiatan ini menjadi pintu masuk bagi mahasiswa baru untuk mengenal IMM sekaligus membangun identitas diri sebagai kader Muhammadiyah.
Dengan mengusung tema “Sinergi Intelektual dan Spiritual: Membangun Identitas Diri Mahasiswa Melalui IMM”, Mastama menghadirkan pimpinan cabang, tokoh organisasi, hingga penampilan komika lokal yang menambah semarak suasana.
Ketua Koordinator Komisariat IMM Umsida, Immawan Muh Masy’al D, menegaskan bahwa mahasiswa baru yang mengikuti Mastama secara otomatis sudah menjadi bagian dari keluarga besar IMM.
“Kalian di sini bukan lagi sekadar peserta, tetapi sudah menjadi kader IMM. Kebersamaan ini adalah awal untuk belajar dan berkhidmat melalui organisasi mahasiswa berlandaskan Islam berkemajuan,” ujarnya.
Senada dengan itu, Ketua Pimpinan Cabang IMM Sidoarjo, Immawan Bagus Yoga Aditya, mengingatkan besarnya peran IMM sebagai organisasi mahasiswa Islam terbesar di Indonesia. Ia menekankan bahwa lebih dari 300 ribu mahasiswa Muhammadiyah di seluruh tanah air merupakan bagian dari IMM.
“Bergabung di IMM adalah kehormatan sekaligus tanggung jawab,” tegasnya disambut tepuk tangan para peserta.
Trilogi dan Trikoda IMM Jadi Bekal Mahasiswa
Salah satu sesi utama Mastama menghadirkan Nyong Eka Teguh Iman Sentosa, dosen Pendidikan Agama Islam Umsida sekaligus Wakil Ketua PDM Sidoarjo. Dalam paparannya, ia menguraikan pentingnya memahami Trilogi IMM (keagamaan, kemahasiswaan, dan kemasyarakatan) serta Trikoda IMM (religiusitas, intelektualitas, dan humanitas) sebagai fondasi gerakan kader.
Menurutnya, Trilogi dan Trikoda bukan hanya jargon, tetapi pedoman hidup yang menuntun mahasiswa menjadi insan berilmu, berakhlak, sekaligus peduli pada masyarakat.
“Dengan memahami Trilogi dan Trikoda, mahasiswa tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki orientasi spiritual dan sosial yang seimbang,” jelasnya.
Diskusi berlangsung interaktif, dengan mahasiswa baru antusias bertanya tentang penerapan Trilogi dan Trikoda dalam kehidupan kampus maupun masyarakat.
Suasana semakin hangat dengan kehadiran komika asal Krian, Nasrul, yang menutup acara dengan penampilan stand-up comedy. Lewat guyonan ringan, ia menyelipkan pesan tentang pentingnya peran IMM di tengah dinamika masyarakat.
“IMM Umsida ini luar biasa. Jangan remehkan IMM karena perannya bukan hanya di kampus, tapi juga di masyarakat,” ucapnya.
Mastama 2025 kemudian ditutup dengan doa bersama, menandai langkah awal perjalanan kaderisasi mahasiswa baru IMM Umsida. Kegiatan ini tidak hanya memperkenalkan organisasi, tetapi juga meneguhkan IMM sebagai ruang pembentukan kader berwawasan intelektual, spiritual, dan sosial.
Be the first to comment