UMB Perkuat Jejaring Global Lewat Konferensi Internasional Hukum, Politik, dan Kebijakan 2025

UMB Perkuat Jejaring Global Lewat Konferensi Internasional Hukum, Politik, dan Kebijakan 2025
UMB Perkuat Jejaring Global Lewat Konferensi Internasional Hukum, Politik, dan Kebijakan 2025

Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB) menegaskan komitmennya dalam penguatan riset dan internasionalisasi perguruan tinggi melalui penyelenggaraan 2nd International Conference on Law, Politics, and Policy 2025. Konferensi internasional yang digelar pada 17–18 Desember 2025 ini menjadi ruang temu akademik lintas negara untuk membahas dinamika mutakhir hukum, politik, dan kebijakan publik di tengah perubahan global yang kian kompleks.

Diselenggarakan oleh Fakultas Hukum (FH) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UMB, forum ini menghadirkan akademisi, peneliti, dan praktisi dari dalam dan luar negeri. Sejumlah pembicara internasional dan nasional turut berkontribusi, di antaranya Yordan Gunawan (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta), Deborah Jane Martyr (Inggris) dari International Union for Conservation of Nature (IUCN), Rizaldy Anggriawan (University of Szeged, Hungaria), Meistra Budiasa, serta Juliana Kurniawati dari UMB.

Beragam isu strategis dibahas dalam konferensi ini, mulai dari transformasi digital dalam hukum dan kebijakan, respons hukum dan politik terhadap krisis global, keadilan lingkungan dan SDGs, hak masyarakat adat, demokrasi dan HAM di era disrupsi, hingga tantangan etika dan hukum kecerdasan buatan (AI) serta teknologi baru. Topik-topik tersebut mencerminkan kebutuhan akan perspektif lintas disiplin dalam merespons perubahan global yang cepat dan saling terhubung.

Dekan Fakultas Hukum UMB, Rangga Jayanuarto, menilai konferensi ini sebagai langkah konkret internasionalisasi fakultas. Menurutnya, partisipasi pembicara dan peserta dari berbagai negara menjadi indikator meningkatnya reputasi akademik FH UMB di tingkat global, sekaligus memperluas jejaring riset dan kolaborasi internasional.

Senada dengan itu, Dekan FISIP UMB, Juliana Kurniawati, menegaskan bahwa konferensi ini merupakan bentuk kontribusi akademik UMB dalam merespons tantangan dunia, mulai dari krisis lingkungan, disrupsi teknologi, hingga dinamika demokrasi dan tata kelola publik. Forum ilmiah semacam ini, kata dia, penting untuk melahirkan gagasan kritis dan solutif berbasis riset.

Secara terpisah, Rektor UMB Susiyanto, mengapresiasi penyelenggaraan konferensi internasional tersebut. Ia menilai kegiatan ini sejalan dengan visi UMB dalam memperkuat caturdharma perguruan tinggi, meningkatkan kualitas riset, serta memperluas kerja sama internasional yang relevan dengan tantangan global di bidang hukum, politik, dan kebijakan publik.

Melalui konferensi ini, UMB menegaskan posisinya sebagai perguruan tinggi Muhammadiyah yang aktif berkontribusi dalam diskursus global, mendorong kolaborasi lintas negara, serta menghadirkan riset yang tidak hanya bernilai akademik, tetapi juga berdampak bagi masyarakat luas.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*