
Institut Teknologi Statistika dan Bisnis (ITESA) Muhammadiyah Semarang menyelenggarakan workshop bertajuk “Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) Sebagai Pilar Kepemimpinan Akademik dan Profesionalisme Dosen dan Tenaga Kependidikan”. Acara yang menghadirkan narasumber utama Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia diadakan pada Rabu, (9/4/2025). Workshop ini bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam mengenai pentingnya nilai-nilai Islam dan Muhammadiyah dalam memperkuat kepemimpinan akademik dan meningkatkan profesionalisme dosen serta tenaga kependidikan.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Abdul Mu’ti menekankan bahwa visi dan misi seorang pendidik harus selalu berlandaskan pada semangat untuk maju dan berkembang. “Sebagai pendidik, kita harus memiliki mindset yang terbuka dan siap untuk berubah, karena revolusi dalam pendidikan dimulai dari perubahan mindset yang ada dalam diri kita,” ujar Prof. Mu’ti. “Setiap individu, dosen, maupun tenaga kependidikan, memiliki peran penting dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu, kita harus bekerja dengan niat yang kuat, tekad untuk maju, dan semangat yang tidak pernah padam,” paparnya.
Menurutnya, semangat untuk maju bersama adalah kunci untuk membangun sebuah komunitas pendidikan yang kokoh dan berdaya saing. “Komitmen untuk terus maju bersama, memperkokoh satu dengan yang lain, dan sepakat untuk saling mendukung adalah langkah pertama yang harus diambil. Tidak ada peran yang kecil di dalam pendidikan. Setiap peran penting untuk mencapai tujuan bersama,” jelasnya.
AIK sebagai Pilar Kepemimpinan Akademik juga berbicara tentang pentingnya jejaring dan komunikasi dalam mencapai kesuksesan. “Jejaring atau network adalah modal penting dalam dunia akademik dan profesional. Jangan pernah merasa kecil, karena setiap individu memiliki potensi yang luar biasa,” tambahnya. Ia juga menekankan pentingnya modal moral, sosial, intelektual, dan finansial dalam menciptakan perubahan yang berkelanjutan. “Buku New Power mengajarkan kita tentang pentingnya membangun relasi yang baik dan memiliki komunikasi yang terbuka. Setiap orang adalah marketer dalam dunia pendidikan,” tambahnya.
Prof. Mu’ti mengingatkan bahwa nilai-nilai Muhammadiyah harus menjadi dasar dalam setiap langkah pendidikan. “Ciri khas Muhammadiyah adalah optimisme, semangat untuk melakukan pembaharuan, dan menggembirakan sesama. Ikhlas, rela berkorban, dan bekerja dengan gembira adalah nilai-nilai yang harus diterapkan dalam setiap aktivitas kita, terutama dalam dunia pendidikan,” ujarnya.
Mengakhiri sesi workshop, Prof. Mu’ti mengajak para peserta untuk menemukan makna dalam bekerja dan menemukan ide-ide baru. “Bekerja dengan semangat dan menemukan makna dalam setiap pekerjaan akan membuat kita semakin dekat dengan tujuan bersama, yakni menciptakan generasi yang lebih baik dan lebih siap menghadapi tantangan zaman.”
Acara ini juga memberikan dorongan kepada seluruh peserta untuk memperkuat budaya kerja yang terpercaya, amanah, dan transparan. Dengan saling mendukung dan bekerja sama, seluruh elemen pendidikan diharapkan dapat tumbuh dan berkembang bersama, serta mencapai keberhasilan yang lebih besar lagi.
Workshop ini dihadiri oleh dosen dan tenaga kependidikan dari berbagai institusi pendidikan Muhammadiyah, dan memberikan semangat baru untuk terus berinovasi dalam dunia pendidikan. “Revolusi pendidikan dimulai dari kita, dan perubahan itu harus dimulai dengan diri kita sendiri. Mari kita bersama-sama memajukan pendidikan di Indonesia,” tutup Prof. Mu’ti dengan penuh semangat.
Semoga kegiatan ini memberikan pencerahan dan semangat baru untuk seluruh peserta agar terus melangkah maju, berkomitmen tinggi, dan memberikan kontribusi terbaik dalam dunia pendidikan.
Tentang ITESA Muhammadiyah Semarang
Institut Teknologi Statistika dan Bisnis (ITESA) Muhammadiyah Semarang adalah lembaga pendidikan tinggi yang berkomitmen untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi berbasis pada nilai-nilai Islam dan Kemuhammadiyahan, guna mencetak generasi yang profesional, berakhlak mulia, dan berkontribusi positif terhadap bangsa dan negara.
Be the first to comment