Adakan Aksi Bela Palestina, Berikut 10 Butir Tuntutan PTMA

Adakan Aksi Bela Palestina, Berikut 10 Butir Tuntutan PTMA
Adakan Aksi Bela Palestina, Berikut 10 Butir Tuntutan PTMA

Selasa, 7 Mei 2024, sebanyak 172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) menggelar Aksi Bela Palestina di sejumlah titik se-Indonesia. Aksi tersebut merupakan himbauan yang dihasilkan oleh Forum Rektor (FR) PTMA mengenai pernyataan sikap terhadap agresi militer zionis Israel terhadap Palestina.

Dalam pernyataan sikap yang dihasilkan oleh FR PTMA menyebutkan saat ini jumlah korban luka di Palestina mencapai 35.000 orang dengan jumlah korban jiwa mencapai 77.867 orang, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. “Bahkan saat ini, sebagian besar jalur Gaza telah menjadi puing-puing. Pasokan makanan dan bantuan kemanusiaan ke Palestina diawasi dan dibatasi secara ketat oleh tentara Israel, sehingga kelaparan menjadi pemandangan yang sangat memilukan,” dilansir dari pers rilis pernyataan sikap yang ditandatangani oleh Ketua Umum FR PTMA Prof Gunawan Budiyanto.

Dok UMRI

Menurut Prof Achmad Jainuri, Wakil Ketua Bidang AIK dan PTKIM Majelis Diktilitbang PPM menyebutkan pemerintah turut mendukung perjuangan rakyat Palestina, sebagaimana disampaikan oleh Menteri Luar Negeri RI di PBB. Selain itu, bangsa Palestina adalah salah satu bangsa di dunia yang pertama kali menggakui kemerdekaan bangsa Indonesia. “Atas dasar masalah kemanusiaan inilah mahasiswa PTMA seluruh Indonesia bersama-sama dengan mahasiswa perguruan tinggi di seluruh dunia mengutuk kebiadaban Israel atas bangsa Palestina,” paparnya. Ia juga menegaskan bahwa aksi yang dilakukan bukan hanya membela sesama umat Muslim, namun bangsa Palestina yang didalamnya juga terdiri dari umat Kristiani.

10 Butir Tuntutan (Dasasila)

Atas dasar tersebut, PTMA se-Indonesia melalui FR PTMA turut mengeluarkan pernyataan sikap yang dipaparkan pada 10 butir tuntutan (Dasasila) berikut.

Pertama, PTMA se-Indonesia, yang tergabung dalam Forum Rektor PTMA mengutuk keras Israel atas agresi dan serangan militer yang sangat tidak proporsional, penangkapan massal terhadap warga sipil Palestina, perusakan berbagai fasilitas umum, utamanya fasilitas kesehatan, serta blokade bantuan kemanusiaan.

Kedua, mengapresiasi sebesar-besarnya dukungan mahasiswa, dosen, dan guru besar di seluruh dunia yang sudah berani menyuarakan hati nurani dan akal sehatnya menolak kejahatan genosida Israel dan mendukung kemerdekaan Palestina.

Ketiga, mengecam keras sikap Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Jerman, dan negara- negara serta pihak-pihak lainnya yang terus memberikan dukungan dan bantuan terhadap Israel dalam agresi dan penyerangan terhadap Palestina.

Keempat, meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memaksa dan memfasilitasi perundingan dan gencatan senjata Israel dan Palestina.

Dok STIKES Muh Cirebon

Kelima, mendukung Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) mengadili Benjamin Netanyahu dan tokoh-tokoh Israel lainnya yang terlibat dalam genosida warga Palestina.

Keenam, mengecam Organisasi Kerja Sama Islam, Rabithah Alam Islami, dan negara- negara Arab yang bersikap lemah dan cenderung membiarkan Israel secara leluasa melakukan penyerangan dan pembunuhan hanya untuk kepentingan dalam negeri mereka sendiri.

Ketujuh, mengapresiasi atas konsistensi dan keberanian Menteri Luar Negeri RI dalam berbagai forum dunia untuk terus membela dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina, menolak kejahatan Israel, serta mengkritik keras kemunafikan Barat dalam kasus konflik Israel-Palestina.

Kedelapan, meminta kepada Pemerintah Indonesia, untuk tidak berpikir sedikit pun dan apalagi melakukan langkah-langkah politik untuk membuka hubungan diplomatik dengan negara agresor dan pelaku genocide, Israel.

Kesembilan, atas nama hak asasi manusia dan amanat Konstitusi Republik Indonesia yang menegaskan bahwa segala bentuk penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan prikeadilan, serta aspek historis relasi Palestina dan Indonesia melalui Prof. Kahar Muzakir (Muhammadiyah), kami meminta agar Pemerintah Indonesia memperkuat jalinan diplomasi dengan negara-negara lain untuk mewujudkan lahirnya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.

Kesepuluh, mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk terus memberikan perhatian serius terhadap perkembangan konflik Israel dan Palestina, dengan terus memberikan bantuan moral, material, dan spiritual terhadap perjuangan rakyat Palestina. []apr

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*