
“Kalau kamu mau menjadi orang penting, maka hargai waktumu” Petuah sederhana ini menjadi pembuka sesi Manajemen Waktu yang disampaikan oleh Muamaroh, Ph.D., dalam rangkaian kegiatan Program Persiapan Beasiswa Muhammadiyah (MSPP) Angkatan VII. Pada sesi tersebut ia mengajak para peserta berpikir ulang tentang bagaimana waktubisa menjadi aset paling berharga dalam hidup.
Muamaroh membagikan sebuah studi kasus menarik tentang kisah runtuhnya perusahaan jamu legendaris, Nyonya Meneer , yang telah eksis selama 97 tahun dengan jumlah karyawan mencapai 10.000 orang. Meski memiliki sejarah panjang dan sumber daya besar, perusahaan tersebut akhirnya kolaps. Mengapa?
“Masalahnya bukan semata-mata pada produk, tapi pada manajemen, khususnya manajemen waktu dalam menghadapi tantangan modernitas” ungkapkan dia.
Pesan ini menarik banyak peserta selama ini mungkin memandang manajemen waktu hanya sebatas rutinitas harian. Padahal, dibalik manajemen waktu terdapat kunci ketahanan, inovasi, dan keberlangsungan, baik dalam konteks individu maupun organisasi.
Dalam sesi tersebut, Ibu Muamaroh menekankan pentingnya pembagian waktu menjadi dua dimensi: untuk diri sendiri dan untuk publik. Ia merujuk pada surah Al-‘Ashr dalam Al-Qur’an sebagai dalil pentingnya memaknai waktu.
“Orang yang mampu menghargai waktunya akan menjadi pribadi yang bermakna. Maka tanyakan pada dirimu sendiri setiap hari: berapa lama kamu mengembangkanmu, dan berapa lama kamu habiskan untuk hal yang sia-sia?” tanya beliau.
Beliau mendorong seluruh peserta untuk mulai menulis dan memutar jadwal harian masing-masing. Bukan untuk membatasi diri, tetapi untuk menciptakan kebiasaan sadar akan arah dan prioritas. Karena dari situlah muncul kesadaran produktif dan kualitas diri yang berkelanjutan.
Salah satu latihan praktis dari beliau adalah mulai membuat jurnal pelacakan waktu setiap hari. Tuliskan apa saja yang dikerjakan, berapa lama waktu yang dihabiskan, dan direfleksikan di akhir hari. Hal ini bukan hanya sebagai alat monitoring, tetapi juga bentuk keseriusan dalam memperbaiki kualitas diri dari hari ke hari.
Dalam suasana yang hangat dan interaktif, sesi ini menginspirasi banyak peserta untuk tidak lagi meremehkan hal kecil bernama “waktu”. Karena justru dari hal itulah, nilai besar seseorang mulai dibangun. []zy
1 Trackback / Pingback