
Muhammadiyah Scholarship Preparation Program (MSPP) Batch VII resmi dibuka melalui agenda Baitul Arqam pada Selasa (17/6) di Balai Latihan Pendidikan Teknik (BLPT), Yogyakarta. Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah, Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) PP Muhammadiyah, serta Lazismu PP Muhammadiyah.
Program MSPP dirancang sebagai ikhtiar strategis untuk menyiapkan kader unggulan Muhammadiyah agar mampu mengakses beasiswa pendidikan S2 dan S3 di luar negeri. Para peserta dibekali penguatan karakter dan wawasan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK), pelatihan motivasi dan strategi beasiswa, peningkatan kemampuan bahasa Inggris, serta pendampingan teknis pendaftaran. Baitul Arqam berlangsung selama enam hari, mulai Senin hingga Sabtu (16–21 Juni 2025), dan setelahnya para peserta melakukan pembinaan selama 3 bulan.
Ahmad Muttaqin, Sekretaris Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, menyampaikan bahwa program ini merupakan wadah untuk mencetak kader militan yang mampu bersaing di level global. Ia menyebut, selama tujuh tahun berjalan, MSPP telah menghasilkan 264 alumni yang kini tersebar di berbagai belahan dunia.
“Kalian semua adalah kader militan yang berhasil terpilih di antara banyak kader lainnya. Batch ini milik kalian, manfaatkanlah kesempatan ini sebaik mungkin,” ujarnya kepada para peserta.
Sementara itu, Gunawan Hidayat, Sekretaris Lazismu PP Muhammadiyah, memberikan apresiasi atas semangat belajar para peserta. Ia menegaskan bahwa Lazismu terus mendukung pengembangan kader melalui penghimpunan dan penyaluran dana umat yang tepat sasaran untuk pendidikan lanjut, baik di dalam maupun luar negeri.
Ketua MPKSDI PP Muhammadiyah, Bachtiar Dwi Kurniawan, menambahkan bahwa peserta MSPP adalah “Khairu Ummah” atau umat terbaik. Ia menegaskan pentingnya karakter spiritual dan ideologis yang berpijak pada empat pilar Risalah Islam Berkemajuan: gerakan dakwah, gerakan tajdid, gerakan ilmu, dan gerakan amal.
Acara pembukaan secara resmi dilakukan oleh Ketua PP Muhammadiyah, Prof. Irwan Akib. Dalam sambutannya, Ia menerangkan bahwa tantangan saat ini bukan hanya pada hilangnya esensi pendidikan, namun juga mulai melemahnya ideologi persyarikatan. Oleh karena itu, program ini menjadi momentum penting dalam menyelaraskan visi keilmuan dengan nilai-nilai ideologis Muhammadiyah.
“Pendidikan itu hasilnya bukan besok lusa, tetapi sepuluh hingga dua puluh tahun ke depan. Yang kita bangun sekarang adalah fondasinya,” tegasnya.
Ia juga menyebut, dengan SDM yang dimiliki Muhammadiyah saat ini, perlu adanya pemetaan para kader pada setiap bidang keilmuan yang dibutuhkan di masa depan.
“Untuk progres selanjutnya, perlu kita petakan SDM kita pada bidang-bidang keilmuan yang dibutuhkan di masa depan. Ia berpesan hal terpentingnya adalah karakter dan mental harus diperbaiki agar kedepan para kader tidak lupa dengan Muhammadiyah,” jelasnya.
Tahun ini, MSPP Batch VII diikuti oleh 50 peserta, terdiri atas 28 orang untuk jenjang magister dan 22 orang jenjang doktoral. Peserta terjauh berasal dari Aceh, sementara peserta terbanyak berasal dari Yogyakarta. Australia menjadi negara tujuan terbanyak dengan 17 peserta.
Melalui kolaborasi lintas majelis dan dukungan penuh berbagai pihak, Muhammadiyah kembali menegaskan komitmennya dalam menyiapkan kader-kader unggulan yang siap bersaing secara global tanpa meninggalkan identitas keislaman dan kemuhammadiyahan. []tz
1 Trackback / Pingback