Semangat amal jariyah yang diajarkan K.H. Ahmad Dahlan kembali terwujud nyata melalui tangan seorang dokter muda di Ponorogo, Jawa Timur. Ia adalah dr. Rafika Augustine, lulusan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FKIK UMY), mengoperasikan Klinik “Dokter R Medika” dengan konsep pembayaran sukarela yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan.
Dokter umum yang telah mengabdi selama delapan tahun ini menerapkan sistem tanpa menetapkan tarif bagi para pasiennya. Para pasien cukup memberikan kontribusi sesuai kemampuan melalui kotak infak. Bahkan, ia menerima pembayaran dalam bentuk hasil pertanian seperti sayuran dan buah-buahan dari masyarakat sekitar.
“Kami ingin menjadi seperti Kyai Ahmad Dahlan, yang walaupun beliau sudah tiada namun masih mendapatkan amal jariyah dengan banyaknya amal usaha yang didirikan oleh Muhammadiyah. Melalui kegiatan kecil-kecilan ini, harapannya kami dapat memulung amal dengan memudahkan dan membantu urusan orang lain, sehingga urusan kami pun dapat dimudahkan oleh Allah,” ungkap dr. Rafika saat ditemui di kliniknya.
Inspirasi mulia ini muncul dari pengalaman panjang Rafika selama bertugas di berbagai rumah sakit di Temanggung dan Ponorogo. Ia sering menjumpai realitas yang memprihatinkan, dimana pasien yang secara ekonomi kurang mampu justru tidak memiliki akses terhadap Jaminan Kesehatan Nasional, sementara masyarakat berkecukupan dapat memanfaatkan layanan BPJS yang disubsidi pemerintah.

Klinik yang berlokasi di luar pusat kota Ponorogo ini menyediakan layanan kesehatan komprehensif mulai dari konsultasi medis, pemeriksaan fisik, hingga penyediaan obat-obatan melalui apotek terintegrasi. Sistem pembayaran yang humanis ini memungkinkan setiap pasien mendapatkan pelayanan profesional tanpa beban psikologis akibat keterbatasan finansial.
Antusiasme masyarakat terhadap konsep pelayanan ini terbukti dari tingginya kunjungan pasien, bahkan hingga larut malam, meskipun klinik baru beroperasi selama satu bulan lebih. Hal ini menunjukkan bahwa implementasi nilai-nilai Islam dalam praktik profesi dapat memberikan dampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Dengan keilmuan yang dimiliki oleh dokter, sebenarnya sudah sangat membantu pasien dalam mengobati sakitnya dan membantu mereka untuk meningkatkan kualitas kesehatan. Namun saya yakin, dokter memiliki peran lebih yang dapat dilakukan untuk pasien,” imbuh Rafika, sembari meyakini bahwa masih banyak rekan sejawat yang berkontribusi dengan cara masing-masing.
Dr. Rafika memiliki visi jangka panjang untuk mengembangkan klinik sederhana ini menjadi rumah sakit yang memadai dengan layanan spesialistik dan fasilitas rawat inap. Komitmen untuk terus belajar dan berinovasi menunjukkan kesungguhan dalam mewujudkan cita-cita pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat.
Langkah perintis yang diambil alumni FKIK UMY ini sejalan dengan misi Muhammadiyah dalam mewujudkan Islam berkemajuan melalui gerakan dakwah bil hal. Inisiatif ini diharapkan dapat menginspirasi kader-kader Muhammadiyah lainnya untuk mengimplementasikan nilai-nilai persyarikatan dalam bidang profesi masing-masing, sehingga ajaran Islam dapat terwujud nyata dalam kehidupan bermasyarakat.
Klinik dan Apotek “Dokter R Medika” ini terbilang masih muda, baru berjalan sekitar satu bulan. Namun, Rafika bertekad apa yang ia lakukan dapat terus berlanjut, tidak hanya klinik namun bisa menjadi rumah sakit yang memadai. Harapannya, praktik yang berjalan tidak hanya oleh dokter umum tapi juga dokter spesialis, bahkan hingga memiliki layanan rawat inap. Rafika akan terus belajar untuk menyediakan fasilitas kesehatan yang lebih baik, demi dapat terus membantu masyarakat sekitar. []ic
Be the first to comment