Dukung Peningkatan Riset dan PkM Dosen, LPPM UMKU Gelar Klinik Proposal

Agenda Klinik Proposal Hibah Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat LPPM Universitas Muhammadiyah Kudus (Dok. UMKU)
Agenda Klinik Proposal Hibah Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat LPPM Universitas Muhammadiyah Kudus (Dok. UMKU)

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Kudus (LPPM UMKU) meneguhkan komitmennya dalam mendukung kegiatan riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). Komitmen tersebut tercermin dengan suksesnya agenda “Klinik Proposal Hibah Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat” yang digelar secara daring pada Kamis, (28/03/24) dan diikuti oleh para dosen dari berbagai disiplin ilmu di UMKU.

Rektor UMKU, Dr Edy Soesanto, dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan ikhtiar untuk meningkatkan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan kampus mendukung penuh melalui LPPM. “Selain itu juga untuk meningkatkan peluang kesuksesan dosen dalam memperoleh pendanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dari Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristekdikti) tahun anggaran 2024,” imbuhnya.

Selanjutnya, Ketua LPPM UMKU berharap agenda ini mendatangkan hasil positif. “Semoga melalui Klinik Proposal tidak hanya jumlah proposal yang diajukan dapat meningkat, tetapi juga kualitasnya. Sehingga dapat meningkatkan daya saing dan relevansi hasil riset dengan kebutuhan masyarakat,” harap Diana Tri Lestari, MKep.

Klinik Proposal ini menghadirkan dua narasumber, yakni Prof Dr Muhtadi, MSi, Kepala Bidang Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan Dr Ambarwati MSi, Kepala Bidang Riset dari Lembaga Riset dan Inovasi UMS. Kedua narasumber tersebut juga merupakan reviewer nasional hibah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Pada sesi Klinik Proposal, para narasumber berbagi wawasan serta panduan praktis dalam penyusunan proposal penelitian dan PkM sesuai dengan kriteria dan standar dari DRTPM Kemendikbudristekdikti. Prof Muhtadi dalam pemaparannya menekankan pentingnya menyusun proposal yang relevan dengan kebutuhan masyarakat serta mampu memberikan dampak yang signifikan dalam pemecahan masalah di lapangan.

“Saat ini, tantangan terbesar dalam mendapatkan hibah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat adalah kemampuan untuk menyusun proposal yang komprehensif dan sesuai dengan arahan yang diberikan oleh lembaga pendana,” ujar Prof Muhtadi yang juga sebagai Guru Besar Program Studi Farmasi di Fakultas Farmasi UMS.

Sementara Dr Ambarwati berharap semoga melalui klinik ini, para dosen Universitas Muhammadiyah Kudus dapat lebih terampil dalam mengidentifikasi permasalahan masyarakat dan merumuskan solusi yang inovatif serta berkelanjutan melalui kegiatan penelitian dan pengabdian. []ron

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*