FKG UMY Pecahkan Rekor MURI dalam Screening Gigi dan Mulut

FKG UMY Pecahkan Rekor MURI dalam Screening Gigi dan Mulut

Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) baru saja mencetak prestasi luar biasa dengan memecahkan Rekor MURI untuk Screening Gigi dan Mulut. Acara bersejarah ini dilaksanakan di Pendopo Balai Kota Tegal, Jawa Tengah, pada Jumat, 13 September 2024.

Inisiatif ini diorganisir oleh Program Studi Profesi Dokter Gigi FKG UMY sebagai bagian dari Bakti Sosial Community Service #1. Bertujuan untuk memberikan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan gigi kepada pelajar Sekolah Dasar (SD) di Tegal.

Kegiatan ini mendapat pengakuan dari MURI dengan judul “Screening Kesehatan Gigi dan Mulut Menggunakan Mobile Website Indonesian Digital Caries Risk Assessment (IDCRA) dengan Peserta Terbanyak.” Piagam Rekor MURI diserahkan oleh Ari Andriani, perwakilan MURI, kepada penyelenggara acara dan Pemerintah Kota Tegal.

Dr drg Laelia Dwi Anggraini, Ketua Steering Committee Baksos Tegal, mengungkapkan bahwa antusiasme pelajar SD sangat tinggi. Terutama karena mereka mendapatkan hadiah karena telah berani untuk melakukan pemeriksaan gigi. “Kegiatan ini menarik perhatian pelajar SD karena diadakan di sekolah dengan suasana yang menarik. Mereka sangat bersemangat untuk berpartisipasi,” ujarnya.

Pemeriksaan gigi tersebut dilakukan di 12 SD yang tersebar di empat kecamatan. Dengan total peserta mencapai 1.215 pelajar, melebihi target awal yang ditetapkan sebanyak 1.000 peserta. “Kami sangat senang dengan jumlah ini. Ini menunjukkan betapa besar minat mereka terhadap kesehatan gigi,” tambah Lia.

Acara dibuka secara simbolis oleh Wali Kota Tegal, Dadang Somantri, yang memukul gong, diikuti oleh penyematan rompi oleh Rektor UMY, Gunawan Budianto. Screening ini melibatkan tim yang terdiri dari 20 dokter gigi spesialis, 30 dokter gigi dari puskesmas Kota Tegal, serta 25 alumni UMY yang berpraktik di wilayah Pantai Utara.

Kegiatan ini menggunakan alat digital berbasis mobile untuk menilai risiko karies pada anak-anak, yaitu Indonesian Digital Caries Risk Assessment (IDCRA). Kolaborasi ini melibatkan dosen, alumni, dan mahasiswa profesi dokter gigi yang berfokus pada edukasi kesehatan gigi anak.

Laelia berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran anak-anak akan pentingnya menjaga kesehatan gigi sejak dini. “Kami ingin anak-anak menyadari bahwa perawatan gigi adalah bagian penting dari kesehatan secara keseluruhan,” tutupnya.

Dekan FKG UMY, drg. Edwyn Saleh, menambahkan bahwa program ini juga bertujuan untuk mendeteksi risiko karies secara dini dan melaporkannya kepada sekolah serta dinas kesehatan. “Kami ingin mahasiswa mendapatkan pengalaman langsung dalam menangani kesehatan gigi masyarakat, terutama anak-anak. Ini adalah kesempatan berharga untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam edukasi promosi kesehatan,” pungkasnya. []ic

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*