Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melalui Tim Pengabdian kepada Masyarakat (TPkM) melaksanakan pelatihan implementasi alat pengering putar (rotary dryer) bagi KWT Ngudi Sari, Kamis (12/10) lalu. KWT Ngudi Sari sendiri terletak di Dusun Kemiri, Kapanewon Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul.
Pelatihan implementasi alat pengering putar dilaksanakan untuk mengatasi tantangan industri pangan global melalui pemberdayaan masyarakat. Adapun tim PkM UAD yang tergabung terdiri dari dosen lintas bidang ilmu, yakni Dra. Sudarmini, M.Pd., Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Arsyad Cahya Subrata, S.T., M.T., Prodi Teknik Elektro, dan Dr. Dhias Cahya Hakika, Prodi Teknik Kimia serta dibantu oleh mahasiswa dari ketiga prodi tersebut sebagai co-fasilitator. Mereka juga menggandeng Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (MPM PWM) DIY dan Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Daerah Muhammadiyah (MPM PDM) Gunungkidul sebagai mitra kolaborasi dalam pemberdayaan yang berkelanjutan.
Dalam pelatihan, selain dari KWT Ngudi Sari, peserta kegiatan pelatihan yang menjadi sasaran adalah Kelompok Tani Mekar Sari yang juga mengolah singkong menjadi tepung Mocaf dan tergabung dalam Asosiasi Petani Singkong Gunungkidul. Tepung Mocaf adalah hasil olahan yang terbuat dari ubi kayu atau singkong melalui proses modifikasi. Produk unggulan dari Gunungkidul ini dapat menjadi jawaban atas beberapa masalah kritis di industri pangan.
Alat pengering putar yang dikembangkan oleh tim PkM UAD ini merupakan solusi inovatif dalam mengatasi tantangan selama proses pengeringan chips singkong berbasis sinar matahari yang selama ini memakan waktu lama dan sering kali kurang efektif. Ketua tim pelaksana, Dra. Sudarmini menyatakan bahwa alat ini dirancang agar memungkinkan pengeringan chips menjadi lebih cepat, efisien, dan memberikan hasil yang lebih berkualitas.
“Implementasi alat pengering putar ini juga merupakan bagian dari upaya UAD untuk mendorong kolaborasi antara akademisi dan industri demi meningkatkan daya saing Indonesia di bidang pangan, khususnya di Kabupaten Gunungkidul. Kami berharap langkah ini dapat menjadi tahap awal dalam serangkaian penelitian dan pengembangan yang lebih besar untuk mendukung pertumbuhan sektor pangan nasional,” jelas Dra. Sudarmini.
Pelaksanaan PkM ini mendapat pendanaan dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Tahun Anggaran 2023 dengan skema pemberdayaan berbasis masyarakat.[] Humas UAD/RAS
Be the first to comment