Muhammadiyah mengangkat tema lingkungan sejak tahun 1920 hingga 1930. Isu lingkungan dilanjutkan pada tahun 1985, tepatnya Muktamar ke-41, Muhammadiyah memasukkan mengenai lingkungan dan Pendidikan. “Pada tahun 1990 isu lingkungan menjadi fokus bahasan yang diterapkan dengan isu teknologi,” begitu papar Hening Purwati Parlan SSos MM mengawali materinya dalam forum Jambore ke-2 Media Afiliasi Muhammadiyah bertempat di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Minggu (25/08/2024).
Dihadapan para peserta, Wakil Ketua Majelis Lembaga Lingkungan Hidup (MLH) tersebut memaparkan bahwa sejak dahulu Muhammadiyah memiliki jejak yang sangat jauh terhadap kepedulian pada lingkungan. “Kita tidak tiba-tiba memiliki lembaga lingkungan hidup. Kesadaran Muhammadiyah terhadap lingkungan sudah ada sejak dahulu,” paparnya.
Hal ini yang perlu dipahami warga Muhammadiyah khususnya Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA). Hening melanjutkan, kampus Muhammadiyah berperan penting dalam pengelolaan lingkungan hidup. PTMA harus mampu membangun ekosistem lingkungan dengan merangkul sekian banyak lembaga dan berkolaborasi dengan pihak-pihak tertentu. Kampus Muhammadiyah dapat melahirkan para peneliti serta inovasi terbarukan untuk menangani perubahan Iklim. “Kita memiliki 167 Perguruan Tinggi yang dapat didorong untuk menghasilkan teknologi modern dalam mendukung energi terbarukan,” pungkasnya.
Be the first to comment