Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menjadi koordinator Program Kuliah Kerja Nyata Kemitraan Internasional (KKN KI). Lokasi program KKN KI bertempat di Semenanjung Kuala Lumpur, Penang, dan Johor Baru. Program ini merupakan bagian dari Pengabdian kepada Masyarakat Kemitraan Internasional (PkM KI) yang melibatkan Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) Angkatan ke-11.
Koordinator Program KKN KI PTMA, Harun Joko Prayitno, menyatakan bahwa sebanyak 60 mahasiswa dari 16 PTMA, didampingi 24 dosen. Mereka mulai melaksanakan tugas di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Penang dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur. “Tugas kemanusiaan ini bertujuan menghadirkan dan memberdayakan pendidikan bagi anak-anak di 20 Sanggar Belajar (SB). Mereka akan menyatukan diri, membersamai, serta merasakan semangat anak-anak SB yang memiliki keinginan kuat untuk mengenyam pendidikan. Namun selama ini belum mendapatkan hak pendidikan secara layak dan formal,” papar Harun.
Atdikbud RI di KBRI Kuala Lumpur, M. Firdaus, didampingi Kepala Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, Frii, serta Koordinator Program Shohenuddin, menyebut program ini sebagai Duta Diplomasi dan Proyek Kemanusiaan Internasional. “Sebab mereka bukan hanya mengabdikan diri, tetapi juga berjuang di tengah keterbatasan ruangan, prasarana, dan sarana pendidikan. Namun, anak-anak dan pengelola pendidikan memiliki tekad dan semangat luar biasa untuk mendapatkan layanan pendidikan,” ungkap Firdaus.
Banyak anak-anak WNI yang di Malaysia tidak dapat mengakses layanan pendidikan karena alasan dokumen yang tidak lengkap. Untuk menangani fenomena tersebut, KBRI tidak melegalkan apalagi mendirikan sekolah formal. Tetapi memberikan layanan pendidikan agar anak-anak usia sekolah tidak tertinggal dalam kemampuan baca, tulis, dan menghitung, serta memiliki wawasan tentang negaranya. “Tugas mahasiswa KKN bukan 100 persen mengajar. Perlu usaha bersama untuk memberikan beasiswa kepada anak-anak Pekerja Migran Indonesia di Malaysia agar bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,” tegas Firdaus.
Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Hidayatullah menyampaikan bahwa program ini sangat nyata dan langsung menyentuh kebutuhan masyarakat di bidang pendidikan. KBRI dan Konsorsium KKN KI serta sejumlah pengelola SB di Penang dan Kuala Lumpur sepakat agar program ini dapat dilanjutkan di masa mendatang karena nilai kemanfaatannya yang sangat tinggi. Program KKN KI ini dilaksanakan selama satu bulan, mulai 31 Juli hingga 28 Agustus 2024 di berbagai SB. Dengan kolaborasi ini, program KKN KI dan PkM KI diharapkan menjadi ikhtiar untuk memajukan pendidikan internasional. Dengan mengarusutamakan Pendidikan untuk Semua (PUS), serta menjadi inspirasi bagi program-program serupa di masa depan. []ic
Be the first to comment