Komitmen Atasi Permasalahan Sampah, UMY Luncurkan Tempat Pengolahan Sampah Mandiri

Komitmen Atasi Permasalahan Sampah, UMY Luncurkan Tempat Pengolahan Sampah Mandiri
Komitmen Atasi Permasalahan Sampah, UMY Luncurkan Tempat Pengolahan Sampah Mandiri

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kuatkan komitmennya dalam menjaga lingkungan. Kali ini UMY meluncurkan Tempat Pengolahan Sampah Mandiri, pada Selasa (24/12/2024). Langkah ini menjadi bagian dari upaya UMY untuk mengatasi permasalahan sampah internal yang semakin menjadi perhatian besar, baik di kalangan civitas akademika maupun masyarakat luas.

Rektor UMY, Gunawan Budiyanto, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa pengolahan sampah plastik akan menghasilkan produk-produk berguna seperti bangku yang akan diletakkan di taman kampus.  “Sampah, khususnya plastik, menjadi tantangan besar bagi UMY. Oleh karena itu, kami memulai program pemilahan sampah organik dan anorganik. Hasil dari pengolahan plastik ini nantinya akan diubah menjadi konblok dan batangan plastik, yang selanjutnya akan dijadikan bangku-bangku di taman kampus,” ungkap Gunawan.

Melalui inisiatif ini, UMY tidak hanya berfokus pada pengelolaan sampah, tetapi juga berkomitmen untuk menjadikan kampusnya lebih mandiri dan ramah lingkungan. Gunawan menambahkan UMY ingin menjadi kampus yang mandiri dengan program-program Kampus Sehat Senyaman Taman. “Seperti Code Blue dan fasilitas sepeda yang semakin banyak,” paparnya. Program ini diharapkan dapat mendukung gaya hidup sehat dan mengurangi emisi gas buang di kampus.

Peresmian Tempat Pengolahan Sampah Mandiri juga disertai dengan peletakan batu pertama untuk pembangunan Dapur Modern Boga. Dapur yang berlokasi di belakang Student Dormitory UMY. Dapur ini diharapkan dapat mendukung berbagai kegiatan di UMY dan menyediakan fasilitas untuk kafe-kafe kampus seperti Cafe 1912 dan Cafe Muda Mendunia, serta catering service yang mendukung kebutuhan mahasiswa.

Gunawan menegaskan bahwa kedua proyek ini merupakan bagian dari visi UMY untuk menciptakan kampus yang memperhatikan lingkungan. Sekaligus menciptakan ekosistem bisnis yang mendukung keberlanjutan ekonomi.  “Kami ingin menjadikan UMY sebagai prototipe kampus yang peduli lingkungan. Yakni dengan produk-produk yang dihasilkan oleh Muhammadiyah, serta membangun ekosistem bisnis yang bermanfaat bagi masyarakat,” tutup Gunawan.

Sementara itu, Ketua PP Muhammadiyah sekaligus sebagai Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMY, Agung Danarto, turut mendukung atas program tersebut. Agung berpesan, bisnis yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi Muhammadiyah ’Aisyiyah (PTMA) harus berbasis pada kesadaran untuk menyelesaikan masalah. Baik dalam lingkungan internal maupun eksternal kampus, baru kemudian berorientasi pada bisnis.

Menanggapi persoalan sampah, Agung menambahkan bahwa pengolahan sampah diharapkan tidak hanya menjadi solusi untuk permasalahan internal kampus. Melainkan juga menjadi contoh yang dapat diadopsi oleh lembaga lain. “Jika berhasil, ini bisa menjadi laboratorium pengolahan sampah mandiri yang dapat diikuti oleh institusi lain. Bahkan berpotensi menjadi unit bisnis,” kata Agung. []ic

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*