Mahasiswa UAD Raih Prestasi di Kompetisi Inovasi Digital SDGs 2025

Mahasiswa UAD Raih Prestasi di Kompetisi Inovasi Digital SDGs 2025
Devi Nafrilla, Mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali mencatatkan capaian internasional melalui prestasi yang diraih mahasiswanya. Devi Nafrilla, mahasiswa Program Studi Akuntansi, berhasil menembus panggung global setelah meraih tiga penghargaan dalam kompetisi inovasi digital SDGs tingkat internasional yang berlangsung di Singapura dan Malaysia pada 11–14 November 2025.

Dalam ajang yang mempertemukan peserta dari berbagai negara tersebut, Devi bersama timnya membawa pulang penghargaan Best Team, 2nd Best Project Presentation, dan 3rd Best Video Innovation. Ketiga pencapaian ini menjadi bukti kemampuan mahasiswa UAD dalam menghadirkan solusi inovatif yang relevan dengan isu pembangunan berkelanjutan.

Prestasi itu lahir dari inovasi berjudul Aksel GO, sebuah ekosistem digital terintegrasi yang didesain untuk memberdayakan UMKM halal di Indonesia—khususnya pelaku usaha di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal). Inovasi ini menghadirkan solusi satu pintu yang mencakup sertifikasi halal, pembiayaan syariah, akses pasar, hingga pendampingan berbasis kecerdasan buatan.

Kekuatan Aksel GO terletak pada pendekatannya yang holistik. Tim memadukan riset ekonomi, analisis kebutuhan UMKM, serta integrasi teknologi untuk menjawab problem nyata di lapangan. Pembagian tugas yang efektif juga membuat proses riset dan eksekusi berjalan optimal.

“Karya inovasi kami adalah hasil kolaborasi yang bertujuan memberikan kontribusi nyata bagi tantangan ekonomi di Indonesia, terutama UMKM yang masih menghadapi fragmentasi ekosistem,” ujar Devi.

Tak hanya unggul secara konseptual, tim Devi juga dinilai berhasil membangun komunikasi presentasi yang kuat. Penghargaan 2nd Best Project Presentation diraih berkat kemampuan memaparkan isu kompleks dengan bahasa yang sederhana, terstruktur, dan mudah dipahami.

Alur slide yang rapi, visual pitch deck yang menarik, serta kemampuan public speaking yang matang menjadi kombinasi yang membuat juri memberikan penilaian tinggi. Persiapan intensif mulai dari penguatan critical thinking hingga simulasi presentasi turut memperkuat performa tim pada hari penjurian.

Bagi Devi, capaian ini bukan hanya sekadar kemenangan kompetisi, tetapi titik awal untuk membuka lebih banyak peluang lintas negara.

“Saya berharap pengalaman dalam kompetisi internasional ini menjadi titik awal yang akan terus mendorong saya untuk keluar dari zona nyaman dan mengambil peluang berkarya di luar negeri,” ujarnya.

Keberhasilan ini sekaligus mengokohkan posisi UAD sebagai perguruan tinggi yang terus mendorong mahasiswa untuk berkompetisi pada level global, menghadirkan inovasi berbasis riset, teknologi, dan kebermanfaatan sosial.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*