Universitas Muhammadiyah Pontianak (UM Pontianak) kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Tim Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Kesehatan Masyarakat Kampus Sintang berhasil lolos dalam Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) 2025 yang digagas oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek).
Dari 2.374 proposal yang dikirim oleh 503 perguruan tinggi di seluruh Indonesia, hanya 145 kampus dan 295 judul program yang berhasil terpilih. Salah satunya datang dari mahasiswa UM Pontianak dengan program bertajuk “Penguatan Posyandu Terintegrasi Layanan Primer Daerah Perbatasan dan Bantaran Sungai Menuju Keluarga Sehat dan Sadar Gizi di Desa Tebing Raya.”
Desa Tebing Raya, yang berada di Kecamatan Sintang, menjadi lokasi pengabdian mahasiswa. Meski terletak di pusat kabupaten, akses menuju desa ini tidak mudah. Sebagian besar jalan masih berupa tanah dan melewati dua perkebunan sawit. Saat musim hujan, banjir bisa merendam hingga 80 persen wilayah desa selama hampir sebulan.
Kondisi geografis yang menantang ini justru menjadi semangat tersendiri bagi mahasiswa dan dosen pendamping UM Pontianak untuk turun tangan membantu masyarakat. Mereka berkomitmen menghadirkan solusi nyata terhadap masalah gizi dan kesehatan, sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera.
“Melalui program ini, mahasiswa belajar memberdayakan masyarakat dan mengurai permasalahan kesehatan di tingkat desa, sekaligus mencari dukungan lintas sektor agar program ini berkelanjutan,” ujar salah satu dosen pembimbing kegiatan.
BISTOR: Inovasi Gizi dari Bahan Lokal
Salah satu inovasi unggulan mahasiswa UM Pontianak adalah BISTOR (Biskuit Ikan Toman, Talas, dan Daun Kelor). Produk pangan lokal bergizi tinggi tanpa gluten yang dapat menjadi Makanan Pendamping ASI (MPASI) untuk bayi di atas satu tahun, sekaligus asupan sehat bagi remaja, dewasa, dan lansia.
Dengan bahan baku yang mudah ditemukan di sekitar desa, BISTOR diharapkan menjadi alternatif pangan lokal yang bernilai gizi sekaligus memberdayakan masyarakat untuk mandiri secara ekonomi.
Program PPK Ormawa ini berlangsung dari Juli hingga November 2025 dan akan berakhir dalam ajang Anugerah Abdidaya Ormawa 2025 di Malang pada akhir tahun. Ajang ini menjadi bentuk apresiasi bagi tim terbaik dari seluruh perguruan tinggi penerima hibah.
Ke depan, program ini akan dijadikan sebagai desa binaan oleh organisasi mahasiswa dan dosen UM Pontianak agar keberlanjutan dan dampaknya tetap terjaga. Dengan semangat gotong royong dan inovasi, HMJ Kesehatan Masyarakat UM Pontianak siap membawa perubahan menuju masyarakat desa yang sehat, sadar gizi, dan berdaya.
Be the first to comment