
Prestasi membanggakan kembali ditorehkan mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar. Tim Fakultas Kedokteran (FK) Unismuh sukses meraih Juara 3 cabang NeuroPsikiatri dalam ajang Regional Medical Olympiad (RMO) 2025 yang digelar di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA), 1-5 Oktober 2025.
Tim yang beranggotakan Andi Rifky Dwi Wanandi dan Deswita Alisza Aprianti ini mencetak sejarah baru dengan berhasil menembus babak final untuk pertama kalinya sejak FK Unismuh berpartisipasi dalam kompetisi bergengsi tersebut.
RMO 2025 diikuti oleh 122 tim dari 26 perguruan tinggi yang tergabung dalam Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) Wilayah 4 yang meliputi kampus-kampus kedokteran dari Makassar, Palu, Surabaya, Malang, Jember, Bali, Mataram, Maluku, hingga Papua.
Pendamping tim, Andi Muhammad Sultan Pasha, mengungkapkan rasa bangganya atas capaian tersebut.
“Kami sangat bangga karena ini pertama kalinya Unismuh berhasil menembus final di cabang NeuroPsikiatri dan langsung membawa pulang juara tiga,” ujarnya, Sabtu (5/10).
Menurut Sultan, keberhasilan ini merupakan hasil persiapan matang dan kerja sama erat antara mahasiswa, dosen pembimbing, serta dukungan penuh dari institusi. Latihan intensif dilakukan selama berbulan-bulan melalui simulasi soal, bimbingan materi, dan pembinaan langsung oleh dosen.
“Hasil ini membuktikan bahwa kerja keras tidak pernah mengkhianati,” tambahnya.
Sementara itu, Andi Rifky Dwi Wanandi mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya.
“Alhamdulillah, semua usaha dan doa kami akhirnya terbayar lunas. Semoga prestasi ini menginspirasi teman-teman lain untuk terus berproses dan berprestasi,” ujarnya.
Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Unismuh, Andi Weri Sompa, yang juga menjadi pembina tim Pelatnas Olimpiade FKIK Unismuh, menilai capaian ini sebagai bukti nyata kualitas akademik dan semangat kompetitif mahasiswa Unismuh.
“Prestasi ini menunjukkan bahwa mahasiswa Unismuh mampu bersaing di tingkat regional dengan kualitas luar biasa. Lebih dari sekadar medali, ini adalah refleksi dari peningkatan mutu akademik,” tegasnya.
Weri menambahkan, FKIK Unismuh memberi perhatian serius terhadap pembinaan olimpiade kedokteran dengan melibatkan dosen lintas disiplin ilmu. Upaya ini menjadi bagian dari strategi penguatan tradisi akademik dan riset kompetitif di lingkungan PTMA.
Menurut Sultan, capaian di RMO ini akan menjadi batu loncatan menuju Indonesia International Medical Olympiad (IIMO) di masa mendatang.
“Kami berharap kemenangan ini memotivasi generasi berikutnya untuk berprestasi di tingkat nasional dan internasional,” pungkasnya.
Be the first to comment