
Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) PPM bekerja sama dengan Majelis Diktilitbang PPM menyelenggarakan Baitul Arqam Gelombang 1 untuk Pegawai di Lingkungan PP Muhammadiyah bertempat di SM Tower & Convention. Kegiatan yang diadakan selama tiga hari pada Jumat-Minggu (7-9/7/2023) diikuti sebanyak 51 peserta yang terdiri dari pegawai Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Majelis Diktilitbang PPM, dan Gramasurya.
Para peserta mendapatkan berbagai materi yang terdiri dari Peran Tauhid dalam Kehidupan, Mengenal dan Memahami Ideologi Muhammadiyah, Tuntutan Ibadah sesuai Tarjih, dan lainnya. Selain itu, peserta juga diwajibkan untuk mengikuti program qiyamul lail hingga tes baca Al-Quran. Dalam sambutannya, Ketua MPKSDI, Bachtiar Dwi Kurniawan, memaparkan bahwa program ini merupakan upaya dalam peneguhan ideologi di lingkungan PP Muhammadiyah. “Nantinya, para pegawai dapat mengawali dan memberikan contoh di lingkungan tempat tinggal masing-masing,” paparnya. Ia turut berpesan bahwa pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai tidak hanya mengejar target pekerjaan semata namun perlu untuk mencari kebermaknaan dalam bekerja yakni nilai pahala yang ada didalamnya.
Turut menambahkan, Ahmad Muttaqin selaku sekretaris Majelis Diktilitbang PPM juga mengingatkan agar para peserta tidak hanya fokus dalam bekerja namun perlu untuk mengolah dan meningkatkan kualitas spiritual, intelektual, olahraga, dan sosial. Komponen tersebut dapat diupayakan melalui kegiatan Baitul Arqam. “Semoga kegiatan ini bisa mengawali baitul arqam pada gelombang berikutnya dan dapat melahirkan peneguhan ideologi Muhammadiyah yang dapat diterapkan pada tempat kerja masing-masing pegawai,” paparnya.
Dalam paparannya, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Agung Danarto turut mengulik kembali awal mula digunakannya kata Baitul Arqam pada proses perkaderan Muhammadiyah. Kata Arqam diambil dari nama seorang sahabat Rasulullah yang menjadikan tempat tinggalnya sebagai rumah perkaderan generasi awal Islam di bawah bimbingan langsung Nabi Muhammad SAW. Dari perkaderan di rumah Arqam inilah Rasulullah mencetak generasi awal Islam yang tangguh dan berprestasi dalam mengawal dakwah Islam ke seluruh Jazirah Arab. “Pada masa itu, perkembangan Islam tak sepesat sekarang, penuh dengan hambatan dan tantangan. Oleh sebab itu Rasulullah melakukan perkaderan di rumah Arqam. Anak-anak muda yang dididik di rumah Arqam tersebut akhirnya menjadi pribadi dan tokoh utama yang meneruskan dakwah Islam di masa-masa selanjutnya,” paparnya dilansir melalui suaramuhammadiyah.
Ia berharap Baitul Arqam dapat menjadi upaya transformatif dan menumbuhkan kader Muhammadiyah yang totalitas dalam mengurus Persyarikatan. Karena jati diri dari Muhammadiyah adalah gerakan Islam. Gerakan yang terpanggil untuk merealisasikan nilai-nilai Islam dalam amal nyata untuk mendekatkan diri kepada Allah. “Motivasi keagamaan inilah yang menjadi penggerak organisasi untuk terus mengabdi. Bermuhammadiyah itu motivasinya adalah untuk beribadah. Motivasi inilah yang harus terus kita pelihara,” pungkasnya.
Ditengah kegiatan, peserta juga sempat dipantau oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir yang datang langsung ke SM Tower. Kegiatan Baitul Arqam dilanjutkan dengan outbond seluruh peserta di Magelang pada hari terakhir. Agenda ditutup dengan penyerahan peserta terbaik yang diraih oleh Ananto Isworo karyawan PP Muhammadiyah, dan disusul peserta terbaik ke-2 dan ke-3 yang diraih oleh pegawai Majelis Diktilitbang PPM, Velandani Prakoso dan Wawan Setiawan.
Be the first to comment