Revolusi industri 4.0 telah membawa konsep seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), dan otomatisasi sistem teknologi dan informasi lainnya. Sementara saat ini, umat manusia secara tidak langsung tengah menghadapi transisi dari era industri 4.0 menuju era industri 5.0. Salah satu fitur khas dari revolusi industri 5.0 adalah adopsi teknologi tingkat lanjut. Fenomena ini memiliki dampak langsung pada kehidupan bermasyarakat, yang akhirnya membawa lahirnya konsep Society 5.0.
Pada era Society 5.0, wujud kolaborasi antara manusia dan mesin. Menggabungkan kekuatan teknologi dengan keunggulan manusia dalam kreativitas, empati, dan kecerdasan emosional. Lalu untuk menghadapi tantangan tersebut, bagaimana manusia mampu berperan lebih dinamis dan terintegrasi dalam ekosistem digital?
Lewat agenda bertajuk “Program Studi Sistem Dan Teknologi Informasi (Prodi STI) FTII Uhamka Menjawab Tantangan Revolusi Industri 4.0 Menuju Society 5.0” . Erizal, Skom Mkom selaku Kaprodi STI Fakultas Teknik Industri dan Informasi (FTII) Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) berbagi seputar peran Prodi STI menghadapi revolusi industri 5.0.
Dilansir dari program Teras TVMu yang berlangsung pada Rabu, 8/5/2024 di kanal YouTube tvMu Channel itu. Erizal menyampaikan perbedaan antara Prodi Teknik Informatika dengan Prodi STI adalah hasil luaran. Di mana, Prodi STI fokus pada sistem bisnis dan manajemen. Dari pemanfaatan teknologi informasi dan sistem informasi, Prodi STI Uhamka berupaya menyelaraskan kebutuhan perusahaan maupun organisasi. “FTII Uhamka adalah salah satu fakultas yang berfokus kepada pengembangan dan penguatan skill di teknologi dan industri. Sebab, teknologi merupakan penunjang kemajuan pendidikan,” ucap Erizal.
Profil Prodi Sistem dan Teknologi Informasi
Prodi STI adalah garda terdepan dalam pendidikan dan inovasi teknologi. Prodi STI diharapkan mampu menggali strategi-strategi inovatif membekali mahasiswa dengan keterampilan dalam menghadapi dinamika perubahan yang cepat. Mereka tidak hanya mempersiapkan para profesional menghadapi tantangan teknis, tetapi juga menggagas solusi-solusi yang berkelanjutan dan berdampak positif dalam transformasi digital global.
Sebagai prodi baru di FTII Uhamka, kata Erizal, Prodi STI berfokus pada pemanfaatan sistem teknologi dan informasi di bidang manajemen dan industri, dengan memegang teguh visi dan misi Uhamka sebagai Prophetic Teaching University. “Sehingga kami di Prodi STI Uhamka menambahkan ilmu bisnis, manajemen dan keuangan,” ungapnya.
“Prodi STI merupakan prodi baru di FTII Uhamka setelah pergantian nama fakultas yang sebelumnya FT Uhamka. Prodi STI berfokus kepada penggunaan sistem teknologi digital. Dalam manajemen, bisnis dan industri yang tetap berfokus kepada visi dan misi Prophetic Teaching University. Dalam pembelajaran dan kurikulum untuk membentuk mahasiswa STI yang cerdas baik spiritual dan inovatif dalam membangun teknologi,” tambah Erizal.
Lebih lanjut, Erizal menyampaikan bahwa Prodi STI FTII Uhamka menerapkan Kurikulum Outcome Based Education (OBE). “Kami menggunakan kurikulum berbasis OBE untuk meningkatkan skill outcome Mahasiswa. Tujuannya menghasilkan sebuah inovasi dalam menjawab tantangan dunia industri 4.0 dalam penerapan dan pemanfaatan teknologi di industri dan bisnis,” ujar Erizal.
Lewat Kurikulum OBE tersebut, Erizal menekankan pentingnya bagi mahasiswa FTII Uhamka untuk menguasai penerapan dan penggunaan teknologi, terutama dengan hadirnya AI, serta untuk terus meningkatkan soft skill dan hard skill.
“Kita sekarang menghadapi revolusi industri 4.0. Teknologi sudah sangat canggih dengan munculnya AI dalam industri. Sehingga kita harus mengoptimalkan dan meningkatkan soft dan hard skill mahasiswa STI Uhamka dalam memanfaatkan dan menggunakan teknologi dengan baik untuk mendukung SDM yang maju dan cerdas di bisnis dan industri digital modern. Inilah ikhtiar kami di FTII Uhamka,” pungkas Erizal. []Ron
Be the first to comment