Poltekkes Muh Makassar: Tekad Kuat untuk Unggul dan Berdaya Saing

Gagasan yang membentuk Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar tidaklah lahir dari kekosongan. Pada tahun 2019 lalu, akademi-akademi kesehatan Muhammadiyah di Makassar bergabung dengan jumlah total 1.153 mahasiswa, 42 dosen, dan 4 program studi dibersamai harapan agar politeknik yang terbentuk dapat menjadi langkah baik bagi perkembangan perguruan tinggi di Makassar dalam bidang kesehatan. Sayangnya, perguruan tinggi yang hingga saat ini membawa nama Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar (Poltekkes Muh Makassar) harus mengalami penurunan jumlah mahasiswa karena pandemi Covid-19 melanda dunia.

Pasca-pandemi Covid-19, Poltekkes Muh Makassar mulai perlahan-lahan bangkit. Jumlah penerimaan mahasiswa baru mulai meningkat, dan terhitung pada tahun ajaran 2022/2023, total mahasiswa menjadi 989 mahasiswa. Kepada Tim Redaksi Warta PTM, Dr H Effendy Rasiyanto MKes, Direktur Poltekkes Muh Makassar menyampaikan perkembangan dan perjalanan perguruan tinggi tersebut.

 

Memperkokoh Institusi Melalui Akademisi

Dalam berlangsungnya kegiatan perkuliahan, rasio jumlah dosen dan mahasiswa menjadi salah satu aspek penting untuk mempertahankan efektivitas pembelajaran. Hal ini adalah poin yang dijadikan prioritas evaluasi bagi Poltekkes Muh Makassar. Tinjauan terhadap jumlah dosen dan mahasiswa yang dilakukan memberikan temuan mengenai adanya ketimpangan dalam salah satu program studi yang ada, yakni program studi D-3 Radiologi. “Dari 479 mahasiswa, hanya ada 8 dosen saja,” ujar Dr Effendy. Dari kedelapan dosen tersebut, lima di antaranya berstatus tetap (memiliki NIDN/Nomor Induk Dosen Nasional) sedangkan tiga di antaranya berstatus kontrak (memiliki NIDK/Nomor Induk Dosen Khusus).

Untuk mengatasi ketimpangan rasio tersebut, Poltekkes Muh Makassar berencana untuk menambah jumlah tenaga pengajar mulai dari memberikan izin tugas belajar kepada dua karyawan berkompetensi radiologi ke Universitas Hasanuddin Makassar, hingga mengontrak empat alumni Radiologi UM Semarang (UNIMUS) sebagai dosen. “Atas upaya-upaya tersebut, kami berhasil menambah jumlah tenaga pengajar dari yang sebelumnya 8, menjadi 16 per saat ini,” jelas Dr Effendy.

Saat ini, jumlah dosen telah bertambah menjadi 50 dosen, dengan perincian 7 dosen D-3 Sanitasi; 16 dosen D-3 Radiologi; 9 dosen D-3 Teknologi Elektro-Medis; dan 18 dosen D-3 Teknologi Laboratorium Medis dengan jumlah mahasiswa berturut-turut 21 mahasiswa, 459 mahasiswa, 203 mahasiswa, dan 306 mahasiswa.

 

Tak Henti Beri Dukungan bagi Mahasiswa

Sejak terbentuknya Poltekkes Muh Makassar, dukungan kepada mahasiswa diberikan melalui pemberian fasilitas di setiap kegiatan organisasi hingga akses untuk berpartisipasi di kejuaraan, baik lokal, nasional, maupun internasional. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) se-Poltekkes Muh Makassar diberikan wadah untuk berkembang dan berpartisipasi aktif. 

Begitupun halnya di ranah prestasi, mahasiswa memperoleh akses ke kompetisi-kompetisi yang mereka minati. Prestasi mahasiswa Poltekkes Muh Makassar terbentang mulai dari olahraga dan seni, keilmuan, keagamaan, bahkan hingga game. “Peningkatan kemampuan mahasiswa dalam bidang akademik dan nonakademik ini menjadi prioritas. Poltekkes Muh Makassar mendukung mahasiswa untuk aktif berpartisipasi pada kegiatan yang ingin digelutinya,” ujar Dr Effendy. 

Tak lupa, mahasiswa pun mendapatkan dukungan yang optimal pula pada kegiatan pembelajaran. Poltekkes Muh Makassar menyediakan fasilitas yang menunjang perkuliahan mahasiswa, seperti laboratorium dengan peralatan yang lengkap, perpustakaan dengan koleksi buku yang termutakhir, kurikulum yang berstandar nasional, dan ruang untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris melalui kerja sama dengan pihak ketiga. 

Kerja sama, pada dasarnya, merupakan hal yang penting bagi perguruan tinggi vokasi. Hal ini ditegaskan oleh Dr Effendy yang menjelaskan bahwasanya adanya kerja sama dapat menjaga kualitas lulusan. “Melalui pelaksanaan praktik kerja lapangan dan catur dharma perguruan tinggi lain, maka standar pengguna lulusan dapat terpenuhi,” jelasnya. Demi mempertahankan tercapainya tujuan ini, Poltekkes Muh Makassar tak berhenti menggandeng pihak ketiga untuk bekerja sama demi mengoptimalkan kompetensi mahasiswa.

Untuk kerja sama regional, Poltekkes Muh Makassar telah bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Makassar yang mencakup seluruh puskesmas di Kota Makassar; Rumah Sakit Tipe A dan Rumah Sakit Tipe B di Sulawesi Selatan, Kalimantan, dan Jawa Timur; BBLK Makassar; BPFK Makassar; BBKPM Makassar; Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar; dan laboratorium-laboratorium klinik lainnya. “Laboratoriumnya banyak, antara lain Lab Klinik Prodia, Lab Klinik Cahaya Saga, Lab Klinik Telkomedika, dan Lab Klinik Parahita,” Dr Effendy memaparkan.

Selain itu, untuk kerja sama internasional juga dilakukan oleh Poltekkes Muh Makassar. Kerja sama internasional tersebut yakni dengan Muhammadiyah Islamic College (MIC) Singapore demi menunjang keilmuan mahasiswa. Akan tetapi, selain pada hal keilmuan, aspek keagamaan mahasiswa pun turut diperhatikan pula. Poltekkes Muh Makassar terus memaksimalkan Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) untuk menanamkan nilai-nilai keislaman bagi mahasiswa.

 

Prioritas Tambah Jumlah Mahasiswa Baru

Dalam rangka penguatan perguruan tinggi ke luar, Poltekkes Muh Makassar turut melakukan perbaikan dalam internal tim. Disampaikan oleh Dr Effendy, perkembangan sebuah perguruan tinggi, tak terkecuali Poltekkes Muh Makassar, sangat bergantung pada tingkat kerja sama internal tim, terutama dalam hal penjagaan suasana akademik. Salah satu dampak dari penguatan kerja sama internal yang baik adalah kesiapan strategi dan marketing dalam upaya menambah jumlah mahasiswa baru.

Poltekkes Muh Makassar banyak bergerak dalam bidang digital untuk melakukan promosi perguruan tinggi, antara lain memberikan informasi-informasi baik akademik maupun nonakademik. “Testimoni para alumni juga disediakan untuk memberi gambaran lulusan di Poltekkes Muh Makassar,” tambahnya. Sekalipun demikian, promosi media cetak seperti brosur, spanduk, dan baliho tetap dilakukan.

Strategi untuk menambah jumlah mahasiswa baru antara lain adalah melakukan kerja sama dengan SMA Muhammadiyah dan SMA Negeri untuk memberikan jalur khusus bagi lulusan sekolah tersebut. “Ada juga beasiswa LazisMu yang bisa diberikan dan menarik minat calon mahasiswa baru,” ujarnya. Selain upaya yang dilakukan Poltekkes Muh Makassar sendiri, peran mahasiswa dan alumni yang membawa nama Poltekkes Muh Makassar juga memengaruhi penambahan jumlah mahasiswa baru. 

Dr Effendy mengatakan bahwa apa yang dilakukan Poltekkes Muh Makassar hingga saat ini adalah upaya untuk mencapai tujuan sebagai politeknik kesehatan yang unggul dan berdaya saing dalam menghasilkan tenaga kesehatan yang profesional dan ber-akhlakul kharimah. Demi mewujudkan hal ini, Dr Effendy berpendapat bahwa bantuan dari PP Muhammadiyah dan Majelis Diktilitbang PPM akan sangat membantu, baik sarana maupun prasarana. “Sehingga bisa menjadi percepatan bagi Poltekkes Muh Makasar untuk menjadi perguruan tinggi vokasi dengan lulusan berkualitas,” pungkasnya.[] RAS

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*