Prof Dadang Kahmad Berbagi Strategi Hadapi Perubahan Sosial Dunia Modern

Prof Dadang Kahmad, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah (Dok.pwmjateng)
Prof Dadang Kahmad, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah (Dok.pwmjateng)

Perubahan sosial merupakan fenomena peralihan yang mengubah tata kehidupan masyarakat secara terus-menerus, karena sifat sosial yang dinamis. Hal ini disampaikan oleh Prof Dr Dadang Kahmad MSi, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, dalam agenda Darul Arqam Madya Nasional (DAMNas) Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Jakarta Timur (PC IMM Jaktim). Kegiatan DAMNas berlangsung selama lima hari, 10-14 Juli 2024, di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (FKIP Uhamka).

“Dan hakikatnya, manusia tidak bisa berhenti pada satu titik tertentu sepanjang masa. Artinya, mereka akan selalu mengalami perubahan, baik itu perubahan yang cepat atau lambat, maupun perubahan yang kecil atau besar,” ujar Prof Dadang saat memaparkan materi bertajuk “Muhammadiyah dan Perubahan Sosial”. 

Prof Dadang Kahmad foto bersama peserta DAMNas PC IMM Jaktim (Dok.Istimewa)
Prof Dadang Kahmad foto bersama peserta DAMNas PC IMM Jaktim (Dok.Istimewa)

Dalam paparannya, Ketua Bidang Pustaka, Informatika, dan Digitalisasi itu menekankan pentingnya memahami konsep Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity (VUCA) dalam menghadapi tantangan dunia modern. 

“VUCA bukan sekadar akronim, tetapi juga kerangka kerja yang dapat membantu para pemimpin memahami dan mengatasi tantangan di era yang terus berubah,” jelas Prof Dadang pada Kamis (11/7/2024).

VUCA & Ideologi Asing: Tantangan Kepemimpinan Dunia Modern

Prof Dadang menjabarkan empat komponen VUCA. Pertama, Volatilitas sebagai wujud perubahan dunia yang cepat, bergejolak, tidak stabil dan yang menjadi norma baru. “Wabah Covid-19 yang melanda dunia telah menunjukkan betapa rentannya dunia modern terhadap guncangan yang tiba-tiba,” ujarnya. 

Kedua, Uncertainty atau ketidakpastian merupakan kondisi masa depan yang semakin sulit diprediksi. Di mana, metode dan pengambilan keputusan tradisional tidak lagi efektif. “Sebab, sejarah dan pengalaman tidak lagi relevan untuk memprediksi probabilitas dan sesuatu yang akan terjadi,” kata Prof Dadang.

Ketiga, Complexity atau kompleksitas adalah masalah yang semakin rumit dan saling terkait. Dalam hal ini, Dadang menegaskan bahwa di dunia modern itu masalah dan akibatnya lebih berlapis sekaligus saling mempengaruhi.

Dan komponen keempat adalah Ambiguitas. Ia menuturkan bahwa lingkungan akan semakin membuat bingung dan sulit dipahami. Sebab, informasi setiap situasi menimbulkan banyak penafsiran dan persepsi.

Lebih lanjut, Indonesia, sebagai negara yang kaya akan keberagaman budaya, agama, dan suku bangsa. Dadang memandang bahwa keberagaman juga menjadi tantangan tersendiri, terutama dengan adanya pengaruh ideologi asing. Beberapa ideologi yang mempengaruhi keberagaman itu menurut Dadang antara lain pluralisme agama, relativisme agama, feminisme, liberalisme, rasionalisme, dan sekularisme. 

Strategi Prof. Dadang Hadapi Perubahan Sosial Dunia Modern

Menghadapi realita perubahan ini,  Prof Dadang membekali peserta DAMNas dengan empat strategi menghadapi gejolak zaman. Keempat strategi itu adalah Kukuh pada nilai inti (Al-Islam dan ideologi kemuhammadiyahan), Teladan dalam Berperilaku, Bermanfaat dan Memiliki Tanggung Jawab Sosial, dan Knowledge Society. 

Prof Dadang bahas empat strategi menghadapi perubahan sosial (Dok.Gufron)
Prof Dadang bahas empat strategi menghadapi perubahan sosial (Dok.Gufron)

“Di era digital ini, kita dituntut untuk memiliki kesalehan digital untuk mengelola perubahan,” pungkasnya.

Dalam sesi akhiar pemaparannya, Prof Dadang menekankan empat kunci sukses kesiapan kader Muhammadiyah dalam mengantisipasi perubahan. Yaitu Menghargai orang lain (The Golden Rule), Memperluas wawasan pengetahuan (Iqra), Mengungkapkan ide, pendapat dan tanggapan (Tabligh) dan, Pandai dalam Bernegosiasi (Wasyaawirhum). []ron

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*