
Bandung – Rektor Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung Herry Suhardiyanto mengungkapkan rasa syukurnya atas terselenggaranya apel akbar KOKAM dalam rangka milad delapan tahun UM Bandung pada Minggu (30/06/2024). Rektor mengapresiasi kehadiran lebih dari dua ribu pasukan KOKAM dan menyatakan bahwa apel akbar ini menjadi momen penting untuk memperkuat solidaritas dan persatuan Muhammadiyah.
Rektor menyatakan bahwa dalam usia delapan tahun, UM Bandung terus berbenah dengan memperkuat sistem manajemen dan penataan internal, termasuk membangun sistem informasi manajemen terpadu untuk akademik, riset, dan inovasi. Semua upaya ini bertujuan untuk memperluas kontribusi kampus kepada umat, masyarakat, dan bangsa Indonesia. “Inovasi yang terhubung dengan riset, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat akan terus kami kerjakan dengan sungguh-sungguh. UM Bandung telah mengembangkan berbagai inovasi, termasuk rotiyu dari bahan baku hanjeli,” ujar Herry.
Rektor juga menambahkan bahwa UM Bandung akan segera menambah program studi baru, seperti Program Studi Profesi Apoteker dan Magister Manajemen. Saat ini, UM Bandung memiliki empat fakultas dan delapan belas program studi. Mereka terus berupaya meningkatkan prestasi akademik, non-akademik, dan inovasi, seperti pengelolaan sampah bekerja sama dengan Pemkot Cimahi.
Rektor berharap sivitas akademika UM Bandung dapat terus meningkatkan prestasi, tetap bersatu, dan kompak dalam menghadapi tantangan ke depan. “Dengan sistem manajemen yang baik, peran UM Bandung akan semakin besar. Kami juga berharap semua pihak mendukung upaya kami,” tambahnya.
Dukungan Muhammadiyah untuk Bangsa
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyatakan bahwa Muhammadiyah akan terus berkhidmat bagi bangsa dan negara. Dalam amanatnya pada apel akbar yang diikuti lebih dari dua ribu anggota KOKAM, Haedar mengapresiasi dukungan luar biasa dari Kapolri, Kapolda, dan pemerintah Jawa Barat. “Terima kasih kepada Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah yang telah menyiapkan pasukan KOKAM dari berbagai daerah hanya dalam tiga hari. Apel ini dapat dilaksanakan dengan baik,” ujar Haedar.
Haedar menegaskan bahwa Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, ormas keagamaan, dan kemasyarakatan berkomitmen untuk mencerdaskan, mempersatukan, mensejahterakan, mendamaikan, dan memajukan bangsa Indonesia. Kerjasama dengan pemerintah, partai politik, TNI, Polri, dan komponen bangsa lainnya terus ditingkatkan untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.
Haedar juga mengajak semua komponen bangsa untuk bersatu meski memiliki perbedaan pandangan dan politik. “Jangan biarkan perbedaan menghalangi kita untuk bekerja sama dalam membangun Indonesia,” tegasnya. Haedar berpesan kepada media massa dan media sosial untuk berperan aktif dalam merekatkan persatuan Indonesia dan mencerdaskan bangsa. “Agar rakyat kita semakin jujur, terpercaya, cerdas, kritis, dan mau berkiprah membangun bangsa dan negara,” tutup Haedar.***
Be the first to comment