SiberMu Gelar SINABTECH 2025: Dorong Transformasi Digital dan Inovasi Ilmu Pengetahuan

SiberMu Gelar SINABTECH 2025 Dorong Transformasi Digital dan Inovasi Ilmu Pengetahuan
SiberMu Gelar SINABTECH 2025 Dorong Transformasi Digital dan Inovasi Ilmu Pengetahuan

Universitas Siber Muhammadiyah (SiberMu) baru saja menggelar SiberMu National Seminar on Business, Technology, and Health (SINABTECH) 2025, Kamis (16/10) di Ballroom SMTORIUM, SM Tower Malioboro.

Dengan mengusung tema “Transformasi Digital yang Berdampak: Artificial Intelligence (AI), Pendidikan, dan Kolaborasi Lintas Sektor Menuju Indonesia Emas 2045”, forum ilmiah ini menghadirkan akademisi, praktisi, dan pejabat pemerintah untuk membahas arah pembangunan pendidikan dan teknologi yang berdampak nyata bagi bangsa.

Rektor Universitas Siber Muhammadiyah, Bambang Riyanta, menegaskan bahwa SINABTECH menjadi wadah produktif untuk bertukar gagasan secara konstruktif dan menyenangkan. Sebagai salah satu dari 163 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA), SiberMu memiliki keunikan karena sepenuhnya mengusung sistem pembelajaran jarak jauh berbasis teknologi.

“Berbagai program seperti pembelajaran coding dan artificial intelligence sudah berjalan dengan baik. AI memiliki potensi luar biasa dalam mengubah peradaban manusia, lebih besar dari api, listrik, bahkan internet,” ujarnya.

Forum seperti SINABTECH, lanjutnya, menjadi ruang ideal untuk menggali pemahaman mendalam tentang peran teknologi dalam membentuk masa depan umat manusia.

Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Mohammad Adam Jerusalem, menambahkan bahwa pendirian SiberMu merupakan hasil integrasi tiga pendekatan epistemologis khas Muhammadiyah: bayani, burhani, dan irfani.

“SiberMu adalah wujud inovasi pendidikan Muhammadiyah yang menjawab tantangan zaman dan membuka akses pembelajaran digital yang lebih luas,” ujarnya.

Dalam empat tahun perjalanannya, SiberMu telah menjadi leading sector pendidikan jarak jauh di Indonesia dengan lebih dari empat ribu alumni.

Kepala LLDIKTI Wilayah V, Setyabudi Indartono, menyampaikan bahwa riset perguruan tinggi harus mampu memberi dampak nyata bagi masyarakat dan dunia industri. Ia menilai, seminar seperti SINABTECH berperan penting dalam mendiseminasikan hasil penelitian dan menghidupkan kembali semangat akademik di kalangan dosen dan peneliti.

Sementara itu, M. Hasan Chabibie, Staf Ahli Bidang Penguatan Ekosistem Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi Kemendikbudristek, menegaskan bahwa visi Indonesia Emas 2045 menuntut kesiapan sumber daya manusia yang unggul dan adaptif terhadap perubahan zaman. Ia menyoroti empat aspek fundamental dalam pendidikan digital: nilai organisasi, kualitas SDM digital, inovasi riset, serta tata kelola digital yang kuat.

Hasan juga memperkenalkan pendekatan D.U.A.T. (Discover, Use, Adopt, Transform). Pendekatan yang menekankan perlunya perguruan tinggi tidak hanya menemukan dan menggunakan teknologi, tetapi juga mentransformasikannya menjadi kekuatan sosial yang berdampak.

Acara dilanjutkan dengan seminar utama yang menghadirkan pemikir lintas bidang. Bambang Riyanta membuka sesi pertama dengan membahas penerapan algoritma AI yang etis dan inklusif dalam pembelajaran jarak jauh. Ahmad Najib Burhani, Dirjen Sains dan Teknologi Kemendiktistek, menyoroti kolaborasi riset dan AI untuk pemerataan pendidikan nasional.

Kemudian dilanjutkan oleh Mahfud Sholihin, Guru Besar UGM, membahas transformasi digital dalam dunia akuntansi dan bisnis berkelanjutan. Abdul Fadlil, Guru Besar Teknik Elektro UAD, menekankan pentingnya AI dan sistem informasi adaptif bagi riset teknologi nasional. Rimawati, dosen UGM, menutup sesi dengan bahasan tentang inovasi digital di bidang kesehatan sebagai strategi menuju Indonesia Emas 2045.

Dengan beragam perspektif ini, SINABTECH 2025 menegaskan komitmen SiberMu dan Muhammadiyah untuk terus menjadi motor penggerak transformasi digital pendidikan tinggi menuju masa depan Indonesia yang cerdas, berkemajuan, dan berkeadaban.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*