Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Muhammadiyah Aceh Barat Daya kembali mencetak generasi pendidik dan manajer pendidikan Islam. Sebanyak 76 mahasiswa resmi diwisuda dalam prosesi Wisuda ke-XII yang digelar pada Rabu, 3 Juli 2025, di Aula Komplek Pendidikan bantuan Korea, yang dikelola oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Abdya, di Padang Meurante, Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya.
Para wisudawan berasal dari dua program studi unggulan: Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Manajemen Pendidikan Islam (MPI). Rinciannya, 43 lulusan berasal dari Prodi PAI (33 perempuan dan 10 laki-laki), serta 33 lulusan dari Prodi MPI (12 perempuan dan 21 laki-laki). Wisuda berlangsung khidmat dan sarat kebanggaan, disaksikan keluarga mahasiswa, sivitas akademika, tokoh masyarakat, hingga perwakilan pemerintah daerah.
Dari Kampus Tarbiyah Menuju Universitas Muhammadiyah
Pernyataan tersebut mendapat sambutan hangat dari Ketua STIT Muhammadiyah Abdya, yang dalam pidatonya menyampaikan kesiapan lembaga untuk berbenah dan menjawab tantangan baru dalam pengembangan pendidikan tinggi.
“Wisuda ini bukan sekadar seremoni, tetapi momentum penting untuk menegaskan peran STIT sebagai lokomotif perubahan. Kami berkomitmen menjadikan kampus ini sebagai lumbung intelektual yang melahirkan pendidik Islam berkualitas dan pemimpin berakhlak,” ungkapnya.
Ia juga mengumumkan rencana pengembangan institusi ke depan. “InsyaAllah, dalam waktu dekat kita akan membuka dua program studi baru, yaitu Prodi Perbankan Syariah dan Prodi Sosial Politik (Sospol), sebagai langkah awal menuju peningkatan mutu dan kapasitas institusi,” ujarnya.
Transformasi menuju Universitas Muhammadiyah Abdya bukan sekadar cita-cita struktural, tetapi strategi peningkatan mutu dan daya saing pendidikan tinggi di kawasan. Terlebih, kawasan barat dan selatan Aceh membutuhkan lebih banyak lembaga unggul yang mampu menjangkau dan melayani kebutuhan masyarakat akan pendidikan berbasis nilai keislaman dan kemuhammadiyahan.
Dalam kesempatan yang sama, yang juga menjadi sorotan dalam momen bersejarah ini adalah dorongan kuat dari Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Aceh. Ia mendorong agar STIT Muhammadiyah Abdya melangkah ke jenjang kelembagaan yang lebih tinggi.
“Sudah saatnya STIT Muhammadiyah Abdya naik kelas. Kita perlu mendorong transformasinya menjadi Universitas Muhammadiyah sebagai pusat pendidikan tinggi Islam yang unggul di kawasan barat selatan Aceh,” tegas Ketua PWM Aceh di hadapan para hadirin.
Wisuda ke-XII ini juga menjadi simbol keberlanjutan dedikasi kampus dalam menyemai kader-kader unggul di bidang tarbiyah dan manajemen pendidikan Islam. Ke depan, perluasan status kelembagaan menjadi universitas akan membuka ruang lebih besar untuk pengembangan prodi, kolaborasi riset, dan pengabdian masyarakat yang berdampak langsung.
Be the first to comment