Tim mahasiswa KKN UM Gresik (UMG) di Desa Sumber Agung Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan berhasil membuat produk olahan unik dari bahan dasar jagung, yakni berupa es jagung. Hal ini dilatarbelakangi oleh harga jatuh yang sering kali jatuh, terutama saat musim panen raya. Sebab, umumnya hanya dijual dalam bentuk segar atau tanpa olahan. Padahal, bila dijual dalam bentuk olahan, nilai jualnya akan menjadi meningkat.
Muhammad Rafly Kurnia Ramadhani, Ketua Pelaksana, berbagai produk pertanian sebenarnya memiliki potensi untuk dijadikan produk olahan. Sehingga nilai jualnya bisa meningkat drastis dibanding jika hanya dijual dalam bentuk segar dan pendapatan warga desa yang umumnya bekerja sebagai petani akan bisa meningkat. “Kegiatan ini untuk membekali masyarakat Desa Sumber Agung agar mampu kompeten dalam melakukan usaha agribisnis terhadap hasil panennya guna menambah nilai jual dari suatu komoditas pertaniannya,” katanya.
Menurutnya, es jagung banyak disukai anak-anak hingga orang dewasa sehingga lebih terbuka pangsa pasarnya. Hal ini diiyakan oleh salah satu anggota, Sella Kumala Sari, yang menambahkan bahwa keterampilan membuat es jagung tidak hanya didemonstrasikan, namun juga ditransfer kepada warga Desa Sumber Agung dengan memberikan pelatihan pengolahan hasil pertanian komoditas jagung. Tidak hanya itu, juga diberikan pelatihan pembuatan logo pada kemasan beserta cara pemasaran di balai desa setempat dengan nama, Pelatihan Hasil Pertanian Komoditas Jagung, Kemasan dan Pemasaran Produk di Era Digital. “’Kegiatan ini bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat Desa Sumber Agung dalam mengelola hasil pertanian agar bisa dijadikan usaha mikro kecil menengah (UMKM),’’ terang mahasiswa Prodi Agribisnis tersebut.
Hilda Amalia Farista Devi melanjutkan, materi pelatihan tidak hanya berupa pengolahan jagung dijadikan es jagung, tetapi juga pembuatan logo pada kemasan, serta pemasaran secara online melalui marketplace dan media sosial, seperti WhatsApp dan Shopee. ‘’Sekaligus memberikan keterampilan kepada warga Desa Sumber Agung untuk memperkenalkan dunia digital, sehingga warga desa tidak ketinggalan perkembangan zaman,’’ ujarnya.
Menurut dosen pendamping KKN, Kholidiah Ayunaning, pelatihan yang dilakukan para mahasiswanya tersebut selaras dengan kebutuhan masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan agar bisa meningkatkan penghasilannya. “Pelatihan tersebut dapat membantu meningkatkan pengetahuan tentang pengolahan hasil pertanian dan bagaimana cara menjualnya,” terangnya. Peserta pelatihan semakin antusias setelah hasil pembuatan es jagung tersebut kemudian dibagikan kepada mereka pada Rabu (15/3) lalu.[] RAS
Be the first to comment