
Universitas Muhammadiyah Bima (UM Bima) terus memperkuat komitmennya dalam membangun kesadaran dan kompetensi mahasiswa terhadap isu-isu global, khususnya di bidang keberlanjutan dan pengelolaan sumber daya alam. Melalui Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer (FTIK), UM Bima menggelar kuliah tamu bertema “Developing Sustainable Infrastructure and Ensuring Clean Water Management: Challenges and Solutions”, Rabu (09/10/2025), di Aula Kampus II.
Kegiatan ini menghadirkan Shofi Latifah Nuha Anfaresi, CEO dan Founder AikiTe, sekaligus alumni Teknik Lingkungan berprestasi yang menempuh pendidikan magister di University of California, Berkeley, Amerika Serikat. Sosok muda inspiratif ini dikenal aktif dalam proyek-proyek riset dan pengembangan infrastruktur berkelanjutan, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Dalam pemaparannya, Shofi menekankan pentingnya kolaborasi antara dunia akademik, industri, dan masyarakat untuk mewujudkan infrastruktur yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Menurutnya, tantangan global dalam pengelolaan air bersih semakin kompleks di tengah perubahan iklim dan pertumbuhan penduduk, termasuk di kawasan timur Indonesia.
“Solusi terhadap krisis air bersih tidak bisa dilakukan secara sektoral. Kita perlu pendekatan interdisipliner yang memadukan teknologi, edukasi, dan kebijakan publik agar hasilnya berkelanjutan,” ujarnya.
Shofi juga berbagi pengalaman penerapan teknologi pengelolaan air berbasis inovasi hijau, yang dapat diadaptasi di daerah-daerah dengan keterbatasan sumber daya.
Implementasi Nilai Keberlanjutan di Lingkungan Akademik
Dekan FTIK UM Bima, Syarifuddin, menegaskan bahwa kuliah tamu ini merupakan bagian dari strategi fakultas untuk menghadirkan pembelajaran yang aplikatif dan relevan dengan tantangan zaman.
“Mahasiswa perlu dibekali bukan hanya teori, tetapi juga pemahaman praktis tentang bagaimana konsep keberlanjutan diterapkan di dunia nyata. Ini sejalan dengan semangat Muhammadiyah yang mendorong ilmu sebagai amal untuk kemaslahatan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, kegiatan serupa akan terus digelar sebagai upaya menumbuhkan budaya akademik yang inovatif dan adaptif terhadap isu-isu lingkungan global.
Suasana kuliah berlangsung interaktif. Mahasiswa dari berbagai program studi aktif mengajukan pertanyaan seputar teknologi ramah lingkungan, peluang riset, hingga tantangan implementasi proyek keberlanjutan di Indonesia Timur.
Melalui kegiatan ini, FTIK UM Bima berharap dapat menumbuhkan semangat mahasiswa untuk berkontribusi dalam solusi keberlanjutan lokal yang berdampak nasional.
Be the first to comment