
Dalam semangat memperingati Hari Rabies Sedunia, Universitas Muhammadiyah Metro (UM Metro) melalui Program Studi Kedokteran Hewan Fakultas Kedokteran, berkolaborasi dengan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Lampung dan Pemerintah Kota Metro, menegaskan komitmen bersama untuk memperkuat sinergi pengendalian rabies di Provinsi Lampung.
Kegiatan yang berlangsung di Gedung dr. Soetomo, Fakultas Kedokteran UM Metro, pada Ahad (5/10/2025) diisi dengan seminar edukatif, konsultasi kesehatan hewan, serta layanan vaksinasi rabies gratis bagi masyarakat dengan total 260 dosis vaksin yang disediakan.
Ketua PDHI Lampung, Anwar Fuadi, menekankan pentingnya kerja lintas sektor dalam upaya menekan penyebaran rabies yang hingga kini masih menjadi ancaman serius di Indonesia.
“Rabies adalah penyakit lama yang tetap mematikan. Saat sudah menginfeksi manusia, hampir selalu berakhir fatal. Karena itu, kolaborasi antara tenaga kesehatan hewan dan manusia menjadi sangat penting,” ujarnya.
Ia menuturkan, rabies telah masuk ke Indonesia sejak 1884 dan mulai menular ke manusia sekitar 1894. Di Lampung sendiri, kasus positif pada hewan masih ditemukan.
“Kalau di tingkat hewannya tidak tertangani, kasus gigitan positif akan terus muncul. Inilah pentingnya sinergi lintas sektor,” tambahnya.
Selain itu, Anwar juga menyoroti pentingnya penguatan sumber daya manusia (SDM) di bidang kesehatan hewan. Dengan potensi peternakan besar, lebih dari 820 ribu sapi, 1,9 juta kambing, dan produksi ayam yang termasuk tiga besar nasional, Lampung memerlukan tenaga dokter hewan kompeten untuk menjamin keamanan dan kehalalan pangan asal hewan.
“Kami mendukung penuh langkah UM Metro dalam membuka Program Studi Kedokteran Hewan. Ini langkah strategis untuk mencetak SDM unggul di bidang kesehatan hewan,” tegasnya.
UM Metro Ambil Peran dalam Kesehatan Publik dan Ketahanan Pangan
Rektor UM Metro, Nyoto Suseno, dalam sambutannya menegaskan komitmen universitas untuk memperkuat kontribusi di bidang kesehatan masyarakat melalui penguatan pendidikan kedokteran dan rencana pendirian Program Studi Kedokteran Hewan.
“Pengalaman pandemi COVID-19 memberi pelajaran besar bahwa kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan adalah satu kesatuan. Karena itu, UM Metro ingin mengambil peran aktif melalui penguatan pendidikan kedokteran,” ujarnya.
Rektor menjelaskan, proses pendirian program studi kedokteran hewan telah mencapai tahap evaluasi akhir (visitasi) dan diharapkan dapat menerima mahasiswa baru mulai tahun depan.
“Alhamdulillah, proses perizinan berjalan baik dengan dukungan dari berbagai pihak seperti Balai Veteriner Lampung, Balai Karantina, dan PDHI Provinsi Lampung,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Plt. Asisten II Kota Metro, Kusbani, mewakili Wali Kota Metro, memberikan apresiasi atas kontribusi UM Metro dalam bidang kesehatan hewan dan pengendalian rabies.
“Kami sangat bangga dengan Universitas Muhammadiyah Metro yang selalu berinovasi dan peduli terhadap pengembangan keilmuan. Langkah membuka Program Studi Kedokteran Hewan menunjukkan komitmen besar terhadap peningkatan kualitas SDM dan kesehatan masyarakat,” ungkapnya.
Peringatan Hari Rabies Sedunia di UM Metro menghadirkan tiga narasumber utama, yaitu Ahmad Farizan Radhitya (UPTD RSUD Sumbersari Bantul), Ruri Astuti (Dosen Prodi Kedokteran Hewan UM Metro), dan Windi Pertiwi (Dekan Fakultas Kedokteran UM Metro), dengan moderator Adi Wiranata (Dosen Prodi Pendidikan Sejarah UM Metro).
Selain seminar, kegiatan ini juga diisi dengan layanan vaksinasi rabies gratis bagi hewan kesayangan seperti kucing dan anjing.
Kolaborasi antara UM Metro, PDHI Lampung, dan Pemerintah Kota Metro ini menjadi upaya PTMA dalam mendukung kesehatan masyarakat dan pengendalian penyakit zoonosis di Indonesia.
Be the first to comment