Kurangi Terjadinya Kecelakaan, Mahasiswa UMM Kembangkan Prototipe Alat Pendeteksi Kantuk

Kurangi Terjadinya Kecelakaan, Mahasiswa UMM Kembangkan Prototipe Alat Pendeteksi Kantuk
Kurangi Terjadinya Kecelakaan, Mahasiswa UMM Kembangkan Prototipe Alat Pendeteksi Kantuk

Kelalaian pengendara, kelelahan, dan rasa kantuk menjadi salah satu faktor penyebab kecelakaan. Tingginya angka kecelakaan akibat kelalaian membuat mahasiswa Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menciptakan alat deteksi kantuk.

Alat yang diberi nama Drowsiness Detection ini memiliki sensor untuk mendeteksi gerak wajah pengguna saat merasa mengantuk. Faza Ega Agista, salah satu anggota tim mengembangkan alat ini. Faza mengatakan bahwa alat ini masih dalam tahap pengemabangan dan masih berupa prototipe. Prototipe ini dapat mengantisipasi pengendara saat kelelahan di jalanan. “Karena alat ini memiliki face recognition yang mana sensor tersebut akan mendeteksi gerakan pengendara apabila mengantuk”, ujar Faza.

Menariknya, Faza dan tim membuat alat ini secara mandiri, hanya berbekal tutorial dari internet, ia dan tim membuat program yang dapat berjalan dengan baik. Program tersebut berisi database kondisi wajah yang mengantuk. Jadi, apabila pengendara menutup mata lima sampai sepuluh detik, maka secara otomatis sensor akan mendeteksi dan mengolah data kemudian merubahnya menjadi suara alarm.

Faza menjelaskan bahwa alat yang mereka ciptakan itu memiliki face recognition yang mana sensor tersebut akan mendeteksi gerakan pengendara apabila mengantuk dan menggunakan pemrograman python. “Untuk saat ini, produk kami masih berupa kamera eksternal yang dipasangkan dengan program di komputer. Untuk programnya sendiri kami menggunakan pemrograman python,” ucap Faza.

Drowsiness Detection

Faza dan tim juga mencoba menambahkan sensor detak jantung yang ditautkan pada gelang. “Namun, untuk sekarang sensor detak jantung sendiri masih trial and error saja. Karena melihat masih banyak yang perlu dibenahi dan kami kembangkan dari alat ini,” tambahnya.

Target utama dari alat ini nantinya adalah agen travel yang memiliki jam terbang tinggi ataupun pengendara umum. Hal ini diharapkan dapat mengantisipasi kecelakaan akibat kelelahan di perjalanan. Apalagi, bagi sopir travel yang menempuh perjalanan panjang pasti mudah merasa kelelahan. “Selanjutnya kami akan menyempurnakan prototipe agar dapat segera diterapkan bagi masyarakat umum. Penyempurnaannya nanti berupa pemasangan kamera dan program pada kendaraan sehingga tidak memerlukan program melalui laptop,” ungkapnya.

Selain itu, Faza dan tim juga akan menyempurnakan sensor detak jantung dan menambahkan fitur pengereman otomatis jika pengendara terdeteksi mengantuk. “Kami berharap agar prototype ini dapat dikembangkan dengan bekerjasama menggaet perusahaan untuk diimplementasikan secara langsung. Besar harapan kami dapat bekerjasama dengan perusahaan kendaraan, agar Drowsiness Detection ciptaan kami dapat secara langsung diimplementasikan pada kendaraan dan dirasakan oleh masyarakat,” ungkapnya. []ic

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*