
Tim Pengabdian Progam Studi (Prodi) Akualkultur Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO) akan menyelenggarakan pengabdian kepada warga binaan selama satu bulan. Kegiatan ini berbentuk program pelatihan budidaya lobster air tawar yang diawali dengan observasi dan sosialisasi, kemudian dilanjutkan dengan pelatihan. Kegiatan pelatihan ini akan bertajuk “Penerapan Blue Economy untuk Meningkatkan Produksi Lobster Air Tawar melalui Efisiensi Pemberian Pakan Alami pada Warga Binaan Kelas II A Lapas Kota Gorontalo” Sebelum pelatihan diselenggarakan, tim pengabdian UMGO melakukan observasi yang dilaksanakan di Lapas Kota Gorontalo pada Kamis (12/09/2024).
Program ini didanai oleh Kemendikbudristek melalui program hibah pengabdian berbasis masyarakat tahun 2024. Tim pengabdian ini diketuai oleh Dr Dewi Shinta Achmad S Pi M Si, selaku Ketua Program Studi Akuakultur. Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan keterampilan tambahan bagi warga binaan Lapas Kelas II A Gorontalo dalam budidaya lobster air tawar dan pakan alami berupa budidaya cacing sutra.
Ketua tim pengabdian UMGO menyatakan bahwa program ini sebagai bekal sebelum warga binaan kembali ke masyarakat. “Lobster air tawar dikenal sebagai salah satu produk kuliner yang lezat dan sangat disukai banyak orang. Pelatihan ini dapat menjadi bekal mereka sebelum kembali ke masyarakat. Itulah alasan mengapa kami memilih program budidaya lobster air tawar sebagai aktivitas positif warga binaan selama menjalani pembinaan di Lapas,” ujarnya.
Meninjau realitas di lingkungan tentang pandangan masyarakat terhadap mantan narapidana sangatlah miris. Stigma yang diberikan kepada para mantan narapidana seringkali bernada negatif. Hal ini menyebabkan mantan narapidana menjadi individu yang kurang percaya diri dan kerap dikucilkan oleh lingkungan sekitar. Anggapan ini berakibat pada sulitnya mendapat pekerjaan maupun kembali ke lingkungan kerja sebelumnya.
Melalui program ini diharapkan tidak hanya memberi keterampilan baru kepada warga binaan, tetapi juga membuka peluang ekonomi yang menjanjikan. Budidaya lobster air tawar merupakan peluang bisnis yang menjanjikan karena bisa dibudidayakan dalam skala kecil. Ini dapat dijadikan bekal bagi warga binaan sebelum nantinya mereka kembali ke masyarakat, setelah menjalani pembinaan di Lapas.
Dengan adanya program pelatihan ini diharapkan dapat mengubah stigma masyarakat terhadap warga binaan dan mampu meningkatkan keterampilan, serta diimplementasikan untuk memasarkan hasil produknya selama di lapas ataupun nanti setelah selesai masa tahanan. “Harapannya dapat dijadikan salah satu usaha yang dapat mendatangkan nilai ekonomi bagi warga binaan jika telah selesai menjalankan masa tahanan mereka,” harap Dewi.
Be the first to comment