Mudik lebaran selalu menjadi momen yang dinanti oleh banyak orang, termasuk mahasiswa yang merantau untuk menuntut ilmu. Namun, lonjakan harga tiket menjelang hari raya seringkali menjadi kendala utama bagi mereka yang ingin pulang ke kampung halaman. Menyikapi hal ini, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berkolaborasi dengan BMT UMY menghadirkan program Mudik Gratis bagi mahasiswa sebagai bentuk kepedulian terhadap kesejahteraan mereka.
Program mudik gratis ini telah dipersiapkan sejak dua bulan lalu dan menyasar berbagai daerah di Jawa Tengah, Jawa Barat, serta Jawa Timur. Beberapa kota tujuan diantaranya:
- Jawa Timur: Ngawi, Madiun, Nganjuk, Jombang, Mojokerto, Surabaya.
- Jawa Tengah Utara: Semarang, Demak, Kudus, Pati, Rembang, Lasem.
- Jawa Tengah Selatan: Purbalingga, Purwokerto, Cilacap, Banjar.
- Jawa Barat Selatan: Ciamis, Tasikmalaya, Garut, Bandung, Cimahi.
- Jawa Barat Utara: Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Brebes, Cirebon.
Pada penyelenggaraan tahun ini, sebanyak 116 mahasiswa UMY menjadi peserta mudik gratis dengan lima armada bus. “Untuk mudik gratis kali ini kami memberangkatkan 116 mahasiswa, dengan tujuan tiga provinsi yakni Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur,” kata Achmad Nurmandi Rektor UMY, pada Senin (17/3).
Nurmandi juga menegaskan bahwa program ini menjadi langkah awal dan akan terus dikembangkan ke berbagai wilayah lainnya. “Harapannya tahun depan akan semakin banyak mahasiswa yang mengikuti mudik gratis ini dan menyasar luar pulau Jawa, seperti NTB, Lampung dan Bali,” ungkapnya.
Menariknya, program mudik ini tidak hanya membantu mahasiswa kembali ke kampung halaman, tetapi menjadi ajang bagi mahasiswa UMY untuk memperkenalkan kampus. Dalam perjalanannya, para peserta mudik akan berkunjung ke sekolah-sekolah yang telah ditentukan oleh Admisi UMY untuk mengenalkan berbagai program studi yang ada di kampus.
Antusiasme Mahasiswa: Hemat Biaya dan Perluas Jangkauan
Salah satu peserta, Izzul Maulana Haqi, mahasiswa Program Studi Teknologi Informasi angkatan 2024, mengungkapkan rasa syukur atas program ini.
“Alhamdulillah, dengan adanya program ini, saya bisa pulang kampung tanpa biaya. Jika menggunakan kereta, saya harus mengeluarkan Rp 260 ribu untuk tiket ke Brebes. Mudik gratis ini sangat membantu, apalagi harga tiket menjelang lebaran cenderung mahal dan sulit didapatkan,” ujarnya.
Izzul berharap program ini dapat terus berlanjut dan cakupan wilayahnya semakin luas hingga ke luar Pulau Jawa, seperti NTB, Lampung, dan Bali. Selain itu, ia juga menyarankan agar jadwal mudik disesuaikan dengan kalender akademik agar tidak mengganggu perkuliahan mahasiswa. Dengan antusiasme tinggi dari mahasiswa, program ini diharapkan dapat berkembang lebih besar di tahun-tahun mendatang. []ic
Be the first to comment