
Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta kembali mencatatkan prestasi yang luar biasa dengan memecahkan rekor baru di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Sebanyak 2.115 mahasiswa baru Unisa berpartisipasi dalam kegiatan infaq menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Bertempat di masjid Walidah Dahlan, pada Sabtu 21 September menjadikan Unisa sebagai universitas pertama di Indonesia yang mencatatkan rekor infaq terbanyak melalui teknologi ini.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Masa Taaruf (Mataf) bagi mahasiswa baru 2024. Lebih dari sekadar momen pencatatan rekor, kegiatan ini menunjukkan bahwa amal kini bisa dilakukan dengan cara yang mudah dan praktis. Selaras dengan perkembangan teknologi finansial.
Moh. Ali Imron, Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama dan Urusan Internasional menekankan perkembangan transaksi melalui QRIS dapat digunakan untuk beribadah. “Sekarang transaksi dunia itu mudah dengan QRIS, maka transaksi akhirat juga harus mudah dengan teknologi ini. Semoga ini menjadi amal jariyah untuk kita semua,” paparnya.
Yekti Satyandari, Kepala Biro Kemahasiswaan Unisa, menambahkan bahwa dana yang terkumpul dari infaq akan disalurkan untuk beasiswa bagi mahasiswa yang membutuhkan. Berkolaborasi dengan Lazismu untuk memastikan penyeleksian yang tepat. “Donasi ini adalah wujud kepedulian antar mahasiswa. Kami berharap ini menjadi langkah berkelanjutan untuk membuka lebih banyak kesempatan di masa depan,” ujarnya.
Sri Widayati, perwakilan MURI, secara resmi mengumumkan pencapaian ini dan memberikan apresiasi atas inovasi Unisa. “Dengan 2.115 peserta, Unisa Yogyakarta kini tercatat dalam sejarah MURI. Ini adalah pencapaian luar biasa,” serunya dengan semangat.
Wakil Rektor Ali Imron menambahkan Unisa bukan hanya tempat belajar, tetapi juga pionir dalam mengintegrasikan teknologi untuk meningkatkan kesadaran sosial. “Ini adalah langkah penting menuju masa depan yang lebih baik bagi mahasiswa dan masyarakat,” paparnya.
Dengan pencapaian ini, Unisa Yogyakarta tidak hanya menunjukkan komitmennya terhadap pendidikan, tetapi juga mengajak generasi muda untuk aktif berkontribusi dalam kegiatan sosial dengan cara yang inovatif dan relevan dengan zaman. Infaq digital ini membuka peluang baru untuk amal, membawa perubahan positif bagi banyak orang. []ic
Be the first to comment