
Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh Makassar) kembali mencatatkan langkah strategis di kancah akademik nasional. Melalui Lembaga Penelitian, Pengembangan, dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M), Unismuh resmi terdaftar dalam Sistem Informasi Lembaga Riset (SEBARIS) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Kehadiran Unismuh dalam SEBARIS bukan sekadar formalitas administratif, melainkan bukti komitmen kampus Muhammadiyah di Timur Indonesia untuk semakin terhubung dengan ekosistem riset nasional maupun global.
Kepala Divisi Kerja Sama, Pusat Studi dan Inkubasi Bisnis LP3M, Wildhan Burhanuddin, menegaskan bahwa keikutsertaan dalam SEBARIS akan membuka ruang kolaborasi yang lebih luas.
“Dengan SEBARIS, dosen dan peneliti memperoleh akses lebih besar dalam jejaring riset, peluang kolaborasi, serta pendanaan penelitian yang lebih beragam,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Kepala LP3M, Muh. Arief Muhsin. Menurutnya, keterlibatan Unismuh dalam SEBARIS harus dibaca sebagai penguatan kapasitas akademik sekaligus pengabdian nyata kepada masyarakat.
“Setiap dosen kini dapat mengajukan proposal, terlibat dalam riset lintas institusi, memperkuat publikasi, hingga mengembangkan karier akademiknya,” jelasnya.
Membuka Jejaring Multidisiplin dan Global
Melalui SEBARIS, dosen Unismuh memiliki peluang untuk berpartisipasi dalam berbagai skema hibah BRIN, mulai dari Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju (RIIM), program startup riset, Pusat Kolaborasi Riset (PKR), hingga kolaborasi global.
Tak hanya itu, jaringan riset internasional juga terbuka luas dengan dukungan lembaga pendanaan dunia, seperti Japan Society for the Promotion of Science (JSPS), Ministry of Science and Technology (MOST) Tiongkok, hingga New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO) Jepang.
Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kerja Sama, Andi Sukri Syamsuri, menilai langkah ini sebagai momentum penting.
“Pencatatan Unismuh dalam SEBARIS memperkuat posisi kami di peta riset nasional dan internasional, serta membuka peluang lebih besar bagi kolaborasi global,” ungkapnya.
Capaian ini melengkapi rekam jejak Unismuh Makassar yang sebelumnya telah masuk dalam pemeringkatan UniRank, EduRank, dan Times Higher Education (THE) Impact Rankings. Bahkan, dokumen untuk mengikuti QS Asia University Ranking juga telah diajukan. Beberapa program studi unggulan, seperti Kedokteran dan Profesi Dokter, telah lebih dulu meraih akreditasi internasional ASIIN.
Langkah strategis ini sekaligus menunjukkan konsistensi Unismuh dalam mendukung agenda Sustainable Development Goals (SDGs). Bidang yang dikuatkan mencakup pendidikan berkualitas, pertumbuhan ekonomi, inovasi, serta kemitraan global.
Ke depan, Unismuh menargetkan lebih banyak program studi yang mengantongi akreditasi internasional. Dengan begitu, universitas ini dapat menempatkan diri sejajar dengan kampus-kampus terkemuka di Asia bahkan dunia, sembari menegaskan peran Muhammadiyah dalam melahirkan pusat keunggulan akademik di Indonesia Timur.
Be the first to comment