Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) kembali menghadirkan agenda penting dalam rangkaian Masa Ta’aruf (Masta) mahasiswa baru tahun akademik 2025/2026. Kali ini, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendikstaintek) Republik Indonesia, Prof. Dr. Fauzan, M.Pd., menyampaikan kuliah umum bertajuk “Peran Mahasiswa sebagai Calon Cendekiawan Berkemajuan dalam Bidang Inovasi, Riset, dan Teknologi Menuju Indonesia Emas 2045”.
Kegiatan yang digelar pada Sabtu (13/9/2025) di Gedung Serba Guna (GSG) Unimus ini diikuti ribuan mahasiswa baru dengan antusiasme tinggi. Hadir pula Rektor Unimus, Prof. Dr. Masrukhi, M.Pd., jajaran wakil rektor, para dekan, ketua program studi, serta pimpinan lembaga di lingkungan kampus.
Mahasiswa sebagai Cendekiawan Berkemajuan
Dalam paparannya, Prof. Fauzan menegaskan bahwa mahasiswa bukan hanya calon intelektual, tetapi juga cendekiawan yang dituntut menghadirkan solusi nyata di tengah perubahan global. Menurutnya, generasi muda memiliki posisi strategis dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045.

“Mahasiswa harus siap memberikan solusi, menghadirkan inovasi, dan mengembangkan riset untuk kemajuan bangsa. Kontribusi kalian sangat ditunggu,” tegas Prof. Fauzan.
Ia juga mengingatkan berbagai tantangan yang mengintai generasi muda, seperti judi online, narkoba, hingga kekerasan. Oleh karena itu, mahasiswa diminta membangun kapasitas diri berlandaskan karakter, integritas, dan kepedulian sosial.
Prof. Fauzan memaparkan konsep penting pembentukan generasi unggul: mulai dari pembelajaran pedagogis, andragogis, hingga produktif. Ia mendorong mahasiswa untuk mencapai kematangan karier di usia 35 tahun agar benar-benar menjadi tulang punggung bangsa.
Menurutnya, keberhasilan di abad 21 tidak cukup ditentukan oleh prestasi akademik semata, tetapi juga penguasaan kolaborasi, kreativitas, berpikir kritis, komunikasi, kewarganegaraan, serta karakter Islami.
“Mahasiswa adalah aset bangsa. Universitas hadir bukan hanya tempat belajar mata kuliah, tetapi ruang menempa diri, beradaptasi, dan membangun jejaring,” ungkapnya.
Dorongan Aktif Berorganisasi
Kuliah umum ini juga menekankan pentingnya wadah organisasi mahasiswa. Prof. Fauzan mendorong mahasiswa baru untuk aktif di BEM maupun UKM agar terlatih dalam kepemimpinan, jejaring, dan keterampilan sosial.

Rektor Unimus, Prof. Masrukhi, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Wamendikstaintek. Menurutnya, momentum ini sangat berharga bagi mahasiswa baru untuk memperluas wawasan kebangsaan sekaligus memahami arah pembangunan pendidikan tinggi.
“Kami berharap mahasiswa baru Unimus menjadi pribadi intelektual sekaligus Islami, siap berkarya, berdaya saing, dan berkontribusi nyata menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Prof. Masrukhi.
Kegiatan yang berlangsung hampir dua jam itu ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif. Mahasiswa tampak antusias mengajukan pertanyaan kritis seputar riset, pendidikan, hingga prospek teknologi masa depan.
Dengan kuliah umum ini, Unimus menegaskan komitmennya mencetak generasi unggul Muhammadiyah yang cakap akademik, berkarakter Islami, dan siap menjawab tantangan zaman menuju Indonesia Emas 2045.
Be the first to comment