Sebanyak 10 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) berhasil mencatatkan diri dalam pemeringkatan dunia Times Higher Education (THE) Impact Rankings 2025, yang dirilis Rabu (18/6). Capaian ini menegaskan kontribusi PTMA dalam menjawab tantangan global melalui pendekatan pendidikan yang berkelanjutan dan berdaya saing internasional.
THE Impact Rankings merupakan satu-satunya pemeringkatan global yang menilai kinerja universitas berdasarkan keterlibatan dan kontribusinya terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) Perserikatan Bangsa-Bangsa. Tahun ini, sebanyak 2.526 universitas dari 130 negara dinilai berdasarkan indikator keberlanjutan dalam bidang penelitian, pengajaran, pengelolaan institusi, dan kemitraan strategis.
Dari 71 perguruan tinggi Indonesia yang masuk dalam daftar, 10 di antaranya adalah PTMA, menunjukkan kapasitas dan komitmen pendidikan tinggi Muhammadiyah dalam mendorong transformasi sosial dan pembangunan global, terutama di negara-negara berkembang. Sementara itu, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta masuk dalam 15 besar dari seluruh kampus di Indonesia.
Pencapaian ini membuktikan bahwa kampus-kampus Muhammadiyah tidak hanya unggul secara lokal dan nasional, tetapi juga dapat bersaing dalam lanskap pendidikan tinggi global dalam hal keberlanjutan.”
Daftar 10 Kampus Muhammadiyah Terbaik Versi THE Impact Rankings 2025
- Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY)
▸ Peringkat global: 601–800
▸ Capaian unggulan: Zero Hunger (201–300), Decent Work and Economic Growth (201–300) - Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP)
▸ Peringkat global: 1001–1500
▸ Capaian unggulan: Reduced Inequalities (301–400), Good Health and Wellbeing (401–600) - Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (Unisa Yogyakarta)
▸ Peringkat global: 1001–1500
▸ Capaian unggulan: Zero Hunger (401–600), Clean Water and Sanitation (401–600) - Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh)
▸ Peringkat global: 1001–1500
▸ Capaian unggulan: Quality Education (401–600), Decent Work (601–800) - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)
▸ Peringkat global: 1001–1500
▸ Capaian unggulan: Quality Education (101–200), No Poverty (101–200), Gender Equality (201–300) - Universitas Ahmad Dahlan (UAD)
▸ Peringkat global: 1501+
▸ Capaian unggulan: Life Below Water (301–400), Responsible Consumption (401–600), Innovation & Infrastructure (401–600) - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)
▸ Peringkat global: 1501+
▸ Capaian unggulan: Clean Water and Sanitation (401–600), Affordable Energy (601–800) - Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Uhamka)
▸ Peringkat global: 1501+
▸ Fokus capaian: Gender Equality, Quality Education, dan Patnership for the Goals - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida)
▸ Peringkat global: 1501+
▸ Capaian unggulan: Quality Education (401–600), Industry, Innovation, and Infrastructure - Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)
▸ Peringkat global: 1501+
▸ Capaian unggulan: No Poverty (301–400), Gender Equality (801–1000)
PTMA dan Peran Strategis dalam SDGs
Pemeringkatan ini tidak sekadar berbicara soal reputasi, tetapi menyangkut tanggung jawab PTMA dalam mengintegrasikan nilai-nilai keberlanjutan ke dalam seluruh aspek pendidikan: dari riset yang berdampak langsung, pengabdian masyarakat yang solutif, hingga tata kelola kampus yang ramah lingkungan.
Kontribusi PTMA juga memperkuat posisi Indonesia dalam kancah pendidikan global, khususnya dari sektor institusi berbasis nilai keagamaan dan sosial. PTMA menjadi teladan bahwa transformasi sosial dan keberlanjutan bisa berjalan seiring dalam kerangka nilai Islam Berkemajuan.
THE Impact Rankings mengevaluasi universitas dalam empat pilar keberlanjutan. Penelitian: kontribusi ilmiah terhadap isu-isu SDGs. Pengelolaan: tata kelola kampus dan penggunaan sumber daya. Penjangkauan: kemitraan strategis lintas sektor, dan Pengajaran: penguatan SDGs dalam kurikulum dan lulusan.
Keterlibatan PTMA dalam pemeringkatan ini menjadi cerminan bahwa visi Islam Berkemajuan kini juga menjelma menjadi Kampus Berdampak yang menyiapkan generasi pembaru sekaligus pelopor dunia yang lebih baik.
Be the first to comment