Empat tim mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berhasil mengukir prestasi internasional dengan memborong empat medali emas. Prestasi tersebut diraih dalam ajang World Young Inventors Exhibition (WYIE) 2025 yang diselenggarakan di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Malaysia, pada 29 – 31 Mei 2025.
Ajang WYIE 2025 merupakan salah satu kompetisi penelitian dan expo inovasi produk tingkat internasional yang paling prestisius. Kegiatan ini diikuti oleh para penemu dan inovator dari seluruh dunia untuk mempresentasikan karya dan penemuan potensial. Diselenggarakan oleh Malaysian Invention & Design Society (MINDS), WYIE menjadi platform global yang mewadahi ide-ide kreatif dan inovatif dari kalangan mahasiswa, profesional, hingga inventor independen.
Keberhasilan ini sekaligus menegaskan daya saing global mahasiswa UMS di bidang inovasi dan penemuan. Capaian ini disambut hangat oleh jajaran pimpinan kampus. Wakil Rektor III UMS, Ihwan Susila. Ia menilai bahwa raihan tersebut merupakan bukti nyata kesungguhan mahasiswa dalam mengembangkan kompetensi di level internasional.
“Empat medali emas ini adalah hasil kerja keras dan dedikasi luar biasa dari mahasiswa kami. Ini mencerminkan komitmen kami dalam membekali lulusan dengan kompetensi global yang mumpuni, baik dari sisi hard skill maupun soft skill,” ujar Ihwan, Minggu (1/6).
Kepala Biro Kemahasiswaan UMS, Ahmad Kholid Alghofari, juga menyampaikan apresiasi terhadap perjuangan tim mahasiswa yang telah membawa nama baik kampus Muhammadiyah ke pentas dunia.
“Prestasi ini meneguhkan posisi UMS sebagai kampus islami, unggul, dan mendunia. Ini menjadi indikator bahwa ekosistem pengembangan talenta mahasiswa kami terus berjalan secara berkelanjutan,” jelasnya.

Kepala Bagian Penalaran dan Kreativitas serta Softskill Biro Kemahasiswaan UMS, Muhammad Alfatih, mengungkapkan bahwa capaian ini merupakan hasil dari strategi sistematis yang dilakukan pihak kampus. Termasuk di antaranya subsidi kompetisi internasional, seleksi produk melalui uji kelayakan, hingga simulasi presentasi.
“Kami mengawal proses sejak awal, mulai dari mentoring dosen pembimbing, uji kelayakan produk, hingga pendampingan intensif menjelang keberangkatan. Bahkan, pembiayaan mulai dari produksi hingga akomodasi pun kami bantu fasilitasi,” ungkap Alfatih.
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa keikutsertaan mahasiswa dalam ajang internasional seperti WYIE ikut mendukung pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi. Terutama pada aspek pengalaman belajar di luar kampus (IKU 2) dan kesiapan kerja (IKU 1).
Berikut daftar produk inovatif mahasiswa UMS yang berhasil meraih gold medal:
- All-in-One IoMT System: Sistem pemantauan otomatis infus, tekanan darah, dan suhu tubuh dengan akurasi tinggi berbasis SDG untuk optimalisasi layanan kesehatan.
- Palmgear: Nanoemulgel jerawat berbahan biji pepaya dan limbah kulit manggis sebagai solusi pengobatan jerawat yang inovatif.
- NAKARA Hair Tonic 3 in 1: Tonic rambut sehat berbasis nanoemulsi dari ekstrak lidah buaya, minyak biji bunga matahari, dan kemiri.
- Myntherke: Video game edukatif interaktif untuk meningkatkan motivasi belajar dan fungsi kognitif anak.
UMS juga telah memulai langkah lanjutan berupa inkubasi produk, meski diakui bahwa belum semua mahasiswa termotivasi untuk masuk ke tahap ini. Oleh karena itu, pengembangan kewirausahaan mahasiswa sebagai kesinambungan dari inovasi akan terus dioptimalkan.
Keikutsertaan dalam WYIE 2025 bukan hanya memperkuat posisi UMS di panggung global, tetapi juga sejalan dengan visi Muhammadiyah dalam mencetak generasi muda yang unggul, kreatif, serta adaptif terhadap tantangan zaman. []ic
Be the first to comment