Dosen UNIMMA Lolos Hibah DPPM Dukung Pengembangan KSPN Borobudur

Dosen UNIMMA Lolos Hibah DPPM Dukung Pengembangan KSPN Borobudur
Dosen UNIMMA Lolos Hibah DPPM Dukung Pengembangan KSPN Borobudur

Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) kembali menorehkan prestasi di bidang pengabdian masyarakat. Melalui keputusan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Nomor 0771/C3/DT.05.00/2025 tertanggal 4 September 2025, dua dosen UNIMMA berhasil meraih hibah pendanaan untuk Skema Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Wilayah dan Kewirausahaan Tahun Anggaran 2025.

Kedua dosen tersebut adalah Dwi Susanti, dengan proposal “Penguatan Ekosistem Wisata Halal dan Pemberdayaan UMKM di Pemandian Air Panas Tempuran Magelang” serta Nur Laila Yuliani, dengan proposal “Mewujudkan Desa Wisata Berbasis Integrated Farming di Wringinputih, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang untuk Mendukung Borobudur sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas.”

Keduanya dinilai mampu menghadirkan gagasan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat sekaligus mendukung pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNIMMA, Retno Rusdjijati, menyambut gembira capaian ini.

“Alhamdulillah, capaian ini menjadi bukti bahwa UNIMMA terus meningkatkan kinerja pengabdian kepada masyarakat. Kepercayaan dari DPPM Kemdikbudristek menjadi motivasi besar bagi kami untuk mengembangkan program-program yang berdampak langsung pada masyarakat, khususnya di Magelang dan sekitarnya,” ujarnya.

Lebih lanjut, Retno berharap kinerja penelitian dan pengabdian dosen UNIMMA dapat terus ditingkatkan hingga mengantarkan kampus ini menuju klaster mandiri.

Hibah ini tidak hanya menjadi bentuk apresiasi atas kerja keras akademisi UNIMMA, tetapi juga bagian dari strategi untuk mempercepat transformasi kawasan. Program yang dijalankan di Tempuran dan Wringinputih diharapkan mampu melahirkan model pengembangan berbasis potensi lokal, mulai dari wisata halal hingga integrated farming.

Melalui pendekatan kolaboratif yang melibatkan akademisi, pemerintah daerah, dan masyarakat, UNIMMA ingin memastikan program ini tidak berhenti pada konsep, melainkan mampu menciptakan destinasi wisata unggulan yang berdaya saing.

Dengan capaian ini, UNIMMA menegaskan perannya sebagai perguruan tinggi yang tidak hanya berfokus pada akademik, tetapi juga aktif mendukung pembangunan daerah dan pemberdayaan masyarakat.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*