Muhammadiyah kembali meneguhkan perannya sebagai gerakan pendidikan berkemajuan di tingkat global. Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM) kini akan diproyeksikan sebagai poros strategis internasionalisasi pendidikan Muhammadiyah, khususnya di kawasan Asia Tenggara.
Kunjungan Ketua PP Muhammadiyah Prof. Irwan Akib dan Sekretaris PP Muhammadiyah Dr. Muhammad Sayuti ke UMAM pada Senin (8/9) menjadi momentum penting untuk memperkuat peran kampus ini. Dalam pertemuan tersebut, Irwan menegaskan posisi UMAM sebagai simpul penting jaringan pendidikan Muhammadiyah di luar negeri.
“Keberadaan UMAM sangat penting, bukan hanya bagi Muhammadiyah, tetapi juga bagi masa depan internasionalisasi pendidikan Muhammadiyah di ASEAN,” ujarnya.
Meski relatif baru berdiri, UMAM telah menunjukkan geliat pertumbuhan yang patut diapresiasi. Salah satunya ditandai dengan peningkatan jumlah mahasiswa asing, terutama dari Thailand. Menurut Irwan, capaian ini adalah bukti bahwa kehadiran UMAM mulai mendapat kepercayaan di tingkat regional.
Senada, Muhammad Sayuti menekankan pentingnya sinergi dengan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia. Ia menilai, keberadaan PCIM sebagai simpul diaspora kader Muhammadiyah dapat memperkuat UMAM dalam mengembangkan reputasi dan jejaring akademik.
“UMAM harus terus berbenah agar menjadi perguruan tinggi yang mampu menarik minat mahasiswa internasional. Dukungan PCIM Malaysia akan sangat strategis dalam upaya itu,” kata Sayuti.
Dari sisi kebijakan, Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Prof. Bambang Setiaji, memaparkan sejumlah rencana pengembangan UMAM. Salah satu yang disiapkan adalah pembukaan Program Magister Teknologi Informasi. Program ini diharapkan bisa memperkuat positioning UMAM sebagai kampus yang responsif terhadap kebutuhan industri digital global.
Selain itu, Muhammadiyah juga tengah menimbang pendirian kampus baru UMAM di Malaysia. Langkah ini akan memperluas jangkauan sekaligus memperkuat branding UMAM sebagai pusat pendidikan Muhammadiyah di Asia Tenggara.
Tak hanya soal mahasiswa, kerja sama juga diarahkan untuk penguatan kapasitas dosen. PTMA di Indonesia berencana mengirimkan dosen-dosen muda untuk melanjutkan studi S3 di UMAM. Skema ini sudah berjalan, namun perlu diperluas agar UMAM benar-benar menjadi pusat pengembangan keilmuan dan kaderisasi global Muhammadiyah.
Kehadiran UMAM menjadi salah satu ikhtiar Muhammadiyah untuk melintas batas negara dalam dakwah dan pendidikan. Di tengah kompetisi pendidikan tinggi yang makin ketat, UMAM diharapkan menjadi wajah internasional Muhammadiyah yang inklusif, modern, berdaya saing dan berkemajuan.
Internasionalisasi bukan semata soal ekspansi kelembagaan, melainkan bagian dari ikhtiar menghadirkan Islam berkemajuan di panggung global. Dan UMAM, dengan segala potensi serta dukungan jaringan PTMA dan diaspora kader, menjadi pintu strategis menuju cita-cita itu.
Be the first to comment