Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP) berkolaborasi dengan Grow Apotek Gumingsir dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Posyandu Donowangun, wilayah kerja Puskesmas Talun, Kabupaten Pekalongan, pada Selasa (16/9).
Kolaborasi ini selaras dengan program pemerintah melalui Promosi Kesehatan (Promkes). Tim UMPP dan Grow Apotek memberikan penyuluhan mengenai penanganan diare pada anak, disertai diskusi terbuka bersama masyarakat yang hadir di posyandu.
Kegiatan telah berlangsung di empat desa, yakni Banjarsari, Batursari, Donowangun, dan Sisawah. Antusiasme warga tampak tinggi. “Baru tahu kegiatan seperti ini bagus sekali,” ungkap Tuningsih, Bidan Desa Donowangun, pada Selasa (16/9).
Ainun Muthoharoh, dosen UMPP sekaligus apoteker Grow Apotek Gumingsir, menuturkan bahwa posyandu dipilih karena menjadi tempat rutin ibu hamil dan ibu balita berkumpul setiap bulan. “Harapannya, selain memberi pengetahuan tambahan, kegiatan ini juga memperkenalkan UMPP sebagai institusi pendidikan sekaligus Grow Apotek sebagai layanan kefarmasian yang legal,” jelasnya.
Dalam sesi diskusi, masyarakat aktif bertanya, salah satunya terkait kasus sembelit pada balita usia satu tahun. Ainun menjelaskan faktor penyebab sembelit antara lain asupan cairan dan makanan. Ia juga memberikan tips penggunaan botol minum dengan lubang kecil agar air tidak masuk ke hidung anak, serta pentingnya protein nabati untuk MP-ASI.
Selain penyuluhan, kegiatan dilengkapi dengan pemeriksaan kesehatan, seperti cek tekanan darah dan hemoglobin bagi ibu hamil. Bahkan, ditemukan warga usia 55 tahun yang baru pertama kali memeriksakan tekanan darahnya. Hal ini menunjukkan pentingnya program cek kesehatan gratis bagi masyarakat.
Ketua TU Puskesmas Talun, Deden, mengapresiasi kegiatan tersebut. “Program ini berkontribusi positif membantu Puskesmas Talun dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat,” ujarnya.
Ke depan, kolaborasi UMPP dan Grow Apotek tidak hanya menyasar posyandu, tetapi juga akan diperluas ke lembaga pendidikan anak usia dini dan sekolah, agar informasi kesehatan dapat menjangkau lebih luas.
Be the first to comment