UM Bima Angkat Isu Inovasi dan Teknologi dalam Pembangunan Daerah

UM Bima Angkat Isu Inovasi dan Teknologi dalam Pembangunan Daerah

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer (FTIK) Universitas Muhammadiyah Bima (UM Bima) menggelar kuliah umum bertajuk “Inovasi dan Teknologi dalam Perencanaan Pembangunan Daerah yang Berdampak: Tantangan dan Peluang” pada Kamis (18/9/2025) di Auditorium H. M. Thayeb Abdullah.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber Fazhurrahman, S.STP., M.AP., seorang aparatur sipil negara sekaligus praktisi perencanaan pembangunan daerah. Kuliah umum menjadi ruang refleksi sekaligus dialog antara akademisi, mahasiswa, dan praktisi untuk merumuskan gagasan strategis pembangunan berbasis inovasi dan teknologi.

Wakil Rektor I UM Bima, Dr. Syamsuddin, S.H., M.H., dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran mahasiswa dalam menghadapi era disrupsi digital. Menurutnya, mahasiswa tidak hanya menjadi penonton, melainkan agen perubahan yang harus berani mencari solusi kreatif bagi tantangan pembangunan daerah.

“Mahasiswa harus mulai terlibat aktif dalam melihat realitas di lapangan dan mencari solusi kreatif berbasis teknologi. Melalui forum seperti ini, kita berharap lahir pemikiran-pemikiran baru yang mampu memberi kontribusi nyata bagi pembangunan di daerah,” ujarnya.

Dekan FTIK UM Bima, Dr. Syarifuddin, M.Pd., menambahkan, kuliah umum ini merupakan bagian dari strategi fakultas dalam memperkuat integrasi antara teori akademik dan praktik di lapangan.

“Kita ingin menciptakan lulusan yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga peka terhadap isu-isu pembangunan daerah. Teknologi bukan tujuan akhir, melainkan alat untuk menciptakan perubahan yang lebih baik,” tuturnya.

Tantangan dan Peluang Pembangunan Daerah

Dalam pemaparannya, Fazhurrahman menyoroti sejumlah persoalan utama, seperti kesenjangan antara perencanaan dan pelaksanaan, minimnya pemanfaatan data, serta belum meratanya akses terhadap teknologi di berbagai wilayah.

Kuliah Umum FTIK UM Bima Angkat Isu Inovasi & Teknologi Dalam Pembangunan Daerah

“Kita butuh pendekatan baru yang lebih adaptif dan berbasis data. Inovasi bukan hanya soal aplikasi atau platform digital, tapi juga cara berpikir dan merumuskan kebijakan yang berdampak langsung bagi masyarakat,” tegasnya.

Kuliah umum ini diikuti ratusan mahasiswa lintas program studi, dosen, serta sivitas akademika FTIK UM Bima. Sesi diskusi berlangsung interaktif, memperlihatkan antusiasme mahasiswa terhadap topik yang dibahas. Mereka aktif bertanya tentang peluang berkontribusi dalam pembangunan daerah berbasis teknologi, sekaligus menegaskan peran kampus Muhammadiyah sebagai pusat pengembangan ilmu dan solusi bagi masyarakat.

Melalui agenda ini, UM Bima meneguhkan komitmennya melahirkan generasi unggul yang berdaya saing, adaptif terhadap perkembangan teknologi, dan tetap berpijak pada kebutuhan riil masyarakat daerah.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*