Ratusan pimpinan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) dari seluruh Indonesia berkumpul di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dalam gelaran Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Forum Rektor PTMA 2025, Kamis (16/10). Mengusung tema “Melalui Inovasi dan Kolaborasi, PTMA Bergerak Berdampak untuk Indonesia”, pertemuan ini menjadi wadah strategis untuk mengonsolidasikan langkah-langkah kemajuan pendidikan tinggi Muhammadiyah di tengah dinamika nasional dan global.
Rektor UMM, Nazaruddin Malik, dalam sambutannya mewakili sebagai tuan rumah menegaskan pentingnya Rakernas Forum Rektor sebagai ruang konsolidasi dan penguatan tata kelola PTMA agar semakin unggul dan berkemajuan.

“Forum Rektor PTMA menjadi sarana penting untuk berbagi keahlian dan kompetensi dalam pengelolaan perguruan tinggi. Tantangan kita tidak hanya soal standar mutu, tetapi bagaimana menyesuaikan pengelolaan dengan dinamika lokal di masing-masing daerah,” ujarnya.
Nazaruddin menambahkan, sejak awal berdirinya Muhammadiyah telah menanamkan prinsip pendidikan yang memadukan iman, ilmu, dan amal. “Pendidikan di Muhammadiyah bukan hanya soal kognitif, tapi juga integrasi nilai spiritual, moral, dan sosial,” katanya.
Sementara itu, Ketua Forum Rektor PTMA, Ma’mun Murod Al-Barbasy, menyampaikan apresiasi atas antusiasme 112 PTMA yang hadir. Menurutnya, semangat kebersamaan ini menjadi penanda kuatnya komitmen untuk memajukan pendidikan tinggi di lingkungan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah.
“Positioning Forum Rektor adalah menjadi mitra strategis Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah dalam mengatasi persoalan kampus dan memperkuat relasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah,” jelasnya.

Ma’mun juga menegaskan optimisme terhadap arah masa depan PTMA. Dengan sinergi dan komitmen bersama, ia meyakini PTMA akan semakin maju dan berperan signifikan dalam membangun kebijakan pendidikan tinggi nasional yang berkeadilan dan progresif.
“Tantangannya besar, tapi dengan kolaborasi yang kuat antara Muhammadiyah, PTMA, dan pemerintah, saya yakin kita bisa membawa pendidikan tinggi Indonesia ke arah yang lebih baik,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Ahmad Muttaqin, memaparkan struktur ekosistem perguruan tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah. Saat ini, terdapat 67 asosiasi di bawah Majelis Diktilitbang yang berfungsi sebagai sistem pendukung kemajuan PTMA, salah satunya Forum Rektor.

“Dari 163 PTMA di seluruh Indonesia, sebanyak 20 telah terakreditasi Unggul. Terbaru, Universitas Islam Ahmad Dahlan (UIAD) Sinjai menjadi PTMA ke-20 yang meraih predikat tersebut, sekaligus satu-satunya PTKIM yang unggul,” ungkapnya.
Ahmad Muttaqin juga menyampaikan bahwa Forum Rektor akan menerima Surat Keputusan (SK) resmi yang memuat tugas pokok dan fungsi kelembagaan untuk memperkuat peran dan koordinasi dalam lingkup perguruan tinggi Muhammadiyah.
Turut hadir Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, memberikan amanat strategis kepada Forum Rektor PTMA. Ia menekankan tiga hal penting: memperkuat struktur kelembagaan, mempercepat peran akseleratif, dan menjaga relevansi kebijakan pendidikan tinggi di bawah naungan Muhammadiyah.
“Forum Rektor adalah kepanjangan tangan Majelis Diktilitbang. Maka dari itu, ia harus mampu mengimplementasikan kebijakan dan memberdayakan seluruh PTMA agar naik kelas, unggul, dan berkemajuan,” tutur Haedar.

Menurut Haedar, keberhasilan Muhammadiyah dalam memajukan pendidikan tinggi telah menjadi bagian nyata dari kontribusinya terhadap bangsa. Capaian ini menunjukkan bahwa peran Muhammadiyah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa bukan sekadar jargon, melainkan gerakan nyata yang mengakar di seluruh penjuru tanah air.
“Kehadiran Muhammadiyah melalui PTMA telah memberi sumbangsih besar bagi peradaban. Karena itu, kita harus terus berbuat lebih baik, lebih optimal, dan lebih unggul berkemajuan untuk mencerdaskan bangsa,” tegasnya.
Rakernas Forum Rektor PTMA 2025 menjadi tonggak penting dalam memperkuat sinergi antara Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Forum Rektor, dan seluruh perguruan tinggi di bawah naungan persyarikatan. Melalui kolaborasi, inovasi, dan semangat kolektif, Muhammadiyah meneguhkan komitmennya untuk terus bergerak maju, menghadirkan pendidikan tinggi yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berdampak sosial bagi kemajuan bangsa.
Be the first to comment